solo

Harga Pakan Ayam Melonjak, Peternak di Solo Mandi Jagung

Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Ilustrasi.

KRjogja.com - SOLO - Puluhan peternak ayam rakyat di Solo menggelar aksi protes terhadap kenaikan harga jagung yang dinilai tidak berpihak pada peternak ayam di Bundaran Gladak, Selasa (26/8/2025). Dalam aksi unjuk rasa itu, para peternak juga menyuarakan desakan mundur kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman jika tidak bisa mencarikan solusi.

Dalam aksinya para pengunjuk rasa membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Ganti Mentan, Bentuk Kementerian Peternakan', 'Jagung Mahal Katul Mahal', dan lainnya. Mereka bahkan melakukan mandi jagung sebagai bentuk protes. 

Koordinator peternak ayam rakyat Solo Raya, Parjuni, mengatakan aksi demo itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak memberikan perhatian kepada peternak atas kenaikan harga pakan jagung. Kenaikan harga jagung itu cukup memberatkan bagi peternak ayam petelur maupun ayam broiler.

"Hari ini kita ketahui bersama kenapa kita melakukan aksi adalah naiknya harga jagung yang mahal. Pemerintah tahu tidak kalau harga jagung sudah semahal ini," kata Parjuni di depan peserta aksi demo di Bundaran Gladak, Solo pada Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Pratama Arhan, Jago Sepak Bola Asal Blora yang Gugat Cerai Azizah Salsha

Lebih lanjut, dia menyebutkan, harga pakan jagung saat ini di pasaran mencapai Rp7 ribu per kilogram. Kisaran harga tersebut dinilai cukup tinggi karena patokan harga pemerintah untuk pakan jagung itu mencapai Rp5.500 per kilogram.

"Harga jagung Rp7 ribu, bahkan itu sudah di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah menetapkan harga Rp5.500 sekarang sudah menjadi Rp7 ribu lebih. Bahkan nanti diperkirakan naik menjadi hampir Rp8 ribu di mana jagung mengalamai krisis kembali," ucapnya.

Padahal menurut Parjuni, berdasarkan informasi dari pemerintah melalui Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menyampaikan terdapat kelebihan stok jagung nasional sebanyak 4 juta ton.

"Angka 4 juta ton itu bukan angka kecil karena ini kebutuhan untuk kira-kira hampir tiga bulan nasional. Jadi ini sesuatu yang aneh yang harus kita cek, kita minta kepada pemerintah di mana penyimpanannya," ujarnya.

Baca Juga: Lagi, Pendaki Gunung Slamet Alami Hipotermia Berhasil Dievakuasi

Parjuni juga mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak bisa menurunkan harga pakan jagung, padahal suplai jagung masih melimpah hingga 4 juta ton. Menurut dia, jagung merupakan masalah yang pokok bagi peternak karena hampir 50 persen kebutuhan pakan merupakan jagung.

"Kita minta kepada pemerintah untuk segera menyediakan ada program SPHP, ada program cadangan pangan juga ada. Pemerintah harus segera memahami ini dan harus segera mewujudkannnya," katanya.

Oleh sebab itu jika Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak bisa mengatasi persoalan kenaikan harga pakan jagung itu, dirinya lebih baik mundur dari jabatan menteri pertanian.

Halaman:

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB