Krjogja.com - KARANGANYAR — Kabupaten Karanganyar meraih tiga penghargaan dalam ajang Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah.
FK Metra Karanganyar berhasil meraih Juara I Lomba Pertunjukan Rakyat (Pertunra), sementara KIM Manteb Karangpandan mendapatkan Juara II dan Aktor Terbaik pada Lomba Film Pendek KIM.
Baca Juga: 'Basscuxxx' TerbujurKaku Geber Lagu Dubyouth Jadi Ledakan Koplo-Breakcore Paling Liar Tahun Ini
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto, didampingi Kepala Diskominfo Jateng, Agung Hariyadi, di Hotel Grasia, Kota Semarang, Rabu (22/10/2025).
Lomba tahun ini mengusung dua tema, yaitu “Ora Nyampah” untuk kategori pertunjukan rakyat dan “Waspada Judi Online” untuk lomba film pendek.
Ketua FK Metra Karanganyar, Joko Dwi Suranto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan kelompoknya.
Baca Juga: Terkait Pembentukan Ditjen Pesantren, Ponpes Bukan Pelengkap Penderita
“Terima kasih kepada Diskominfo Karanganyar dan Diskominfo Jateng atas bimbingan dan dukungannya. Tema pengelolaan sampah yang kami angkat relevan dengan upaya pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya, Jumat (24/10)
Menurut Joko, masyarakat perlu terus didorong agar memiliki kesadaran dalam mengelola sampah.
“Program pemerintah tentang kebersihan sudah berjalan, namun kesadaran masyarakat masih harus terus ditumbuhkan,” katanya.
Perwakilan KIM Manteb Karangpandan mengatakan bahwa penghargaan yang diraih menjadi motivasi untuk terus berinovasi dalam menyampaikan informasi publik melalui media film.
“Lewat film pendek, pesan bisa disampaikan secara ringan namun tetap efektif menjangkau masyarakat,” ujarnya.
Kepala Diskominfo Jawa Tengah, Agung Hariyadi, mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah provinsi terhadap FK Metra dan KIM yang berperan dalam penyebaran informasi pembangunan daerah.
“Pendekatan melalui seni, budaya, dan kearifan lokal terbukti efektif dalam menyampaikan pesan komunikasi pemerintah kepada masyarakat,” kata Agung.