Strategi-strategi yang telah disiapkan ini, lanjut Aan, dapat berjalan dengan baik apabila ada kerja sama antar semua stakeholders. Ia melanjutkan, kolaborasi dan sinergi jadi salah satu kunci dalam menjalankan strategi penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru.
“Kunci sukses yang selanjutnya adalah menerapkan K3I atau Kendali, Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi. Jadi kita bisa bangun posko bersama, lalu integrasikan data dari aplikasi tiap-tiap stakeholder sehingga penanganannya bisa cepat,” ucapnya.
Manajemen media yang terintegrasi juga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan strategi antisipasi dan mitigasi selama penyelenggaraan angkutan Nataru.
Aan menilai, masyarakat yang memanfaatkan libur Nataru untuk bepergian butuh informasi real time untuk menghindari kemacetan ataupun titik-titik rawan lainnya.
Turut hadir dalam rakor ini perwakilan BMKG, Sesmenko Infrawil, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DI Yogyakarta, jajaran direktur Perhubungan Darat, Kepala BPTD Kelas I Jawa Tengah. (Ati)