solo

Mu’ti Tegaskan Pembelajaran Mendalam Bukan Kurikulum Baru, tetapi Pendekatan Utama

Jumat, 21 November 2025 | 11:55 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu'ti membuka seminar internasional (Foto:Abdul Alim)
 
KARANGANYAR, KRjogja.com - Agenda transformasi pendidikan nasional kembali mengerucut pada penguatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) sebagai pendekatan utama yang harus hadir di ruang-ruang kelas. Pesan itu mengemuka dalam Seminar Internasional Pendidikan 2025 yang digelar di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Rabu (20/11/2025).
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa Pembelajaran Mendalam bukan kurikulum baru, melainkan cara berpikir dan cara mengajar yang membantu siswa memahami pelajaran secara menyeluruh. Ia menekankan tiga karakter inti pembelajaran Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Ketiganya harus menjadi napas setiap proses belajar.
 
“Belajar itu bukan mengejar materi. Siswa harus paham, menemukan maknanya, dan menikmati perjalanan belajarnya,” ujar Mu’ti di hadapan 1.249 peserta.
 
Mu’ti memaparkan perkembangan implementasi yang kini dilakukan melalui pelatihan pelatih nasional, pengimbasan di sekolah, hingga penerapan secara bertahap di sekolah-sekolah penerima BOS Kinerja. Meski demikian, ia mengakui masih muncul persepsi keliru di kalangan guru.
 
“Sebagian masih menganggap Deep Learning sebagai kurikulum baru. Padahal ini pendekatan. Karena itu kami terapkan bertahap, konsisten, dan tidak akan berhenti di tengah jalan,” tegasnya.
 
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Nunuk Suryani, menekankan bahwa transformasi pendidikan membutuhkan perubahan peran guru. “Guru adalah penggerak pembelajaran. Mereka menyalakan daya kritis, kreativitas, dan karakter anak-anak kita,” ujarnya.
 
Nunuk membeberkan sejumlah capaian program GTK, seperti pelatihan Pembelajaran Mendalam yang menjangkau 67.871 sekolah, melibatkan 15.000 fasilitator dan 220.000 guru. Ia juga menyebut tunjangan guru ASN Y telah tersalurkan 94% secara nasional, serta program PPG mencetak 90.772 lulusan hingga Oktober 2025.
 
Di Jawa Tengah, BBGTK Jateng mencatat telah melatih 1.660 pengajar sejak Juli 2025. Mereka kemudian mengimbaskan materi kepada 20.911 guru di daerah masing-masing.
 
Kepala BBGTK Jawa Tengah, Darmadi, menegaskan bahwa Pembelajaran Mendalam menjadi fondasi penting untuk membentuk generasi berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter. “Kepala sekolah dan guru harus memahami mulai dari filosofi, regulasi, sampai teknis pelaksanaannya,” tuturnya.
 
Seminar internasional ini juga menghadirkan para pakar pendidikan nasional dan internasional, termasuk konselor pendidikan Robert William Randall serta akademisi senior Prof. Ali Saukah. Selain sesi panel, para guru mempresentasikan praktik baik dari sekolah masing-masing.
 
BBGTK Jateng turut mendorong penyusunan Bunga Rampai Praktik Baik Pembelajaran Mendalam sebagai rujukan baru bagi guru.
 
“Transformasi pendidikan tidak selesai dalam sehari. Tetapi dengan niat dan kolaborasi semua pihak, perubahan itu pasti terwujud,” pungkas Nunuk. (Lim) 
 
 
 

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB