solo

Gusti Moeng Tanggapi Penggantian Gembok Pintu-pintu Keraton Solo: Sinting!

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:10 WIB
GKR Moeng saat wawancara dengan wartawan ( (Foto: Instagram GKR Koes Moertiyah). )

KRJogja.com—SOLO—Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta (Solo) mengutarakan sikap dan pandangannya terhadap penggembokan ulang beberapa pintu-pintu keraton. 

Pada Sabtu (13/12) lalu, pihak Keraton Solo melakukan penggantian gembok di beberapa pintu keraton serta pemasangan kamera pengintai (CCTV). 

Merujuk pada keterangan keraton, tindakan tersebut dilakukan agar fungsi bangunan keraton dapat berjalan sebagaimana mestinya. 

Baca Juga: Rayakan Liburan Akhir Tahun Bersama GAIA Cosmo Yogyakarta

“Agar bebadan ini berjalan menempati kantornya masing-masing. Maka, ada pergantian gembok itu,” ujar Juru Bicara Pakubuwono XIV, KPA Singonagoro. 

Saat proses penggantian gembok tersebut, beberapa pegawai Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) yang tengah melakukan penelitian juga diminta keluar. 

Selain itu, prosesnya dilakukan saat anggota keluarga keraton dari pihak LDA dan Hangabehi tengah menghadiri undangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Jakarta. 

Baca Juga: Goweser Yogya Kampanyekan Gerakan Anti Korupsi

Pihak Pakubuwono XIV yang juga turut diundang memilih tidak hadir, sehingga proses dialog tidak berjalan sesuai rencana. 

Kebijakan penggantian gembok yang dirasa dilakukan secara sepihak dan “ndhelik-ndhelik” itu sontak menyulut amarah Ketua LDA, Gusti Moeng. 

Perempuan bernama lengkap GKR Koes Moertiyah Wandansari itu menyayangkan kebijakan sepihak tersebut. Apalagi, ia bahkan juga dilarang masuk ke museum keraton. 

Baca Juga: Berdasar Kisah Nyata, Film Dalam Sujudku Siap Menguras Air Mata Penonton

“Mereka itu siapa kok melarang kita masuk,” gugat Gusti Moeng dengan nada kesal. 

Dialog antara pihak Pakubuwono XIV dan Hangabehi sejatinya juga telah berlangsung di Balaikota Solo. 

Halaman:

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB