Pada kesempatan itu, Hangabehi dan perwakilan Pakubuwono XIV, GKR Timoer Rumbay, saling berpelukan selayaknya saudara.
Hasil pertemuan di Balaikota Solo tersebut menurut tuturan GKR Timoer di antaranya menyebut jika pihak yang boleh masuk museum hanya para pekerja BPK saja.
“Tadi sudah disepakati yang boleh masuk hanya pekerja saja,” terang sosok yang kini beroleh gelar Panembahan itu.
Baca Juga: Tak Mau Tambah Rugi, PKL Alun-alun Karanganyar Andalkan Info BMKG
Meski begitu, Gusti Moeng tetap menyayangkan sikap dan tindakan penolakan yang diterimanya.
Ia menuding jika keterangan pihak Pakubuwana XIV tidak sesuai dengan apa yang dituturkan di media.
“Katanya mendukung, tapi kok nggemboki ki lho. Sinting!” tuding Gusti Moeng.
Baca Juga: Tentang Natal Bersama, Wamenag: Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag, Bukan Lintas Agama
Drama penggantian gembok pintu-pintu Keraton Solo ini memperpanjang konflik internal dalam keluarga Keraton Solo.
Mangkatnya Pakubuwono XIII yang meninggal sekira 40-an hari lalu menyisakan perseteruan serius di antara anak-anaknya.