Tergerak Karena Pengalaman Masa Lalu, Dua Mahasiswa UMY Ini Dirikan Sekolah Babe

Photo Author
- Rabu, 3 Mei 2017 | 10:15 WIB

Tercatat sampai sekarang tidak kurang dari 22 anak yang diajar. Sama halnya dengan sekolah pada umumnya, Sekolah Babe juga memiliki rapot yang diberikan. sehingga nantinya di dalam rapot berisi bahan evaluasi yang diberikan oleh volunteer tersebut.

Dalam mengajar, metode yang biasa dipakai oleh Sekolah Babe adalah fun learning, biasanya belajar dengan permainan, kemudian kegiatan lomba kecil-kecilan serta program jalan-jalan sembari mengulang materi pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran sendiri biasanya dilaksanakan setiap hari Minggu mulai pukul 4 sampai 5 sore, di rumah warga sekitar, yang secara ikhlas meminjamkan rumahnya.

 “Kedepannya kami juga bertujuan untuk melibatkan orangtua dalam penilaian hasil anak di Sekolah Babe. Dikarenakan di setiap Batch Volunteer kami selalu mengharuskan mereka untuk membuat sebuah project bersama anak-anak,” ujar Fadhil.

Berkat project dari volunteer sekarang banyak dari anak-anak yang sudah bisa membuat gerabah. Beberapa dari mereka sudah bisa menanam sayur. Terlebih mereka sudah paham dengan kerjasama tim, hal-hal yang ketika kami pertama datang tidak telihat sama sekali.

Menurut mereka, permasalahan yang harus Sekolah Babe hadapi kedepannya tidak lain adalah masalah regenerasi yang terkesan lambat karena kurangnya minat dari mahasiswa untuk turun membantu anak-anak.

Permasalah lain soal pendanaan, bahwa selama ini mereka baru bisa mendapatkan dana penjualan barang bekas, serta donatur yang tidak selamanya ada. Sehingga mereka membutuhkan sumber pendapatan baru untuk meneruskan sekolah ini.

Baca Juga :

Andi Arsana, Dosen Favorit UGM yang Sempat Punya IP 1,2

Andi Arsana Tinggalkan Pekerjaan Mapan Demi Mengejar Impian Menjadi Dosen

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB
X