KRjogja.com, YOGYA - Khotimatul Husna SAg MH, Penyuluh Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY lolos Tahap 1 PAI Award Nasional Tahun 2024. Ia masuk daftar Nomine 10 terbaik Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2024.
Khotimatul Husna, yang biasa dipanggil Khotim, lolos dengan kategori Kesehatan Masyarakat. Penilaian tahap 1 PAI Award 2024 ini didasarkan pada seleksi penilaian portofolio, video, dan karya tulis ilmiah.
Program inovasi yang diinisiasi Khotimatul Husna adalah edukasi remaja untuk percepatan dan penurunan stunting dengan tajuk GERCEP PENTING (Gerak Cepat Penyuluh Peduli Stunting)
Khotim merupakan Penyuluh Agama Islam (PAI) PPPK di Kementerian Agama Kabupaten Bantul yang bertugas di KUA Kapanewon Banguntapan. Khotim menunjukkan kinerja dan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh yang informatif, inovatif, edukatif, dan advokatif.
Selain program inovasi dalam lomba ini, Khotim dikenal pegiat sosial, instruktur nasional bina keluarga sakinah, serta aktif menulis di berbagai media, baik buku maupun tulisan lepas.
Dalam menjalankan program Gercep Penting, Khotim berkolaborasi dengan berbagai instansi terkait dalam membantu program prioritas pemerintah dalam penanggulangan stunting, sebagaimana Surat Edaran Menteri Agama No 2 Tahun 2024.
Khotim melibatkan remaja sebagai upaya dini dalam pencegahan stunting. Menurut Khotim, remaja sebagai subjek utuh memiliki komponen fisik biologis, intelektual, dan spiritual.
Secara fisik, remaja harus sehat dalam makna komprehensif, jasmani maupun rohani, sehingga mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Secara intelektual, remaja memiliki gagasan, cita-cita, harapan, akal budi yang perlu didengar dan diajak merumuskan bersama tentang konsep diri remaja sehat dalam konteks pencegahan stunting.
Secara spiritual, remaja memiliki tugas sebagai hamba Allah yang memiliki tanggung jawab mewujudkan kemaslahatan, termasuk bagi diri remaja dan dalam isu kesehatan masyarakat.
Program edukasi ini menginformasikan kepada remaja tentang kesehatan reproduksi, pubertas, relasi sehat, stunting, definisi dan dampak stunting, apa yang bisa dilakukan remaja untuk mencegah stunting melalui pelatihan GERCEP PENTING.
Edukasi ini menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa yang melibatkan remaja dalam proses belajar. Penyuluh menjadi fasilitator sekaligus motivator yang menggali pengetahuan dan pengalaman remaja terkait stunting untuk bisa dibagi dalam forum pelatihan.
Penyuluh sekaligus mengadvokasi remaja untuk aktif dan menjadi peer counselor atau konselor sebaya bagi remaja lainnya.
Khotim menyelenggarakan program ini di berbagai komunitas remaja di wilayah Kapanewon Banguntapan, khususnya di Desa Jambidan, tempat tinggalnya. Dampak positif tampak terlihat dari komunitas remaja binaannya dari sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.
Khotim berharap program pelatihan GERCEP PENTING ini berkelanjutan dan bisa menjadi gerakan yang bisa dilakukan oleh seluruh penyuluh agama Islam dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.