Krjogja.com - SLEMAN - Media sosial bisa dimanfaatkan untuk kebaikan. Konten-konten yang dibuat bisa menjadi inspirasi, bahkan ladang untuk berbuat baik pada sesama.
Seperti yang dilakukan TikTokers asal Jalan Kabupaten, Sleman, Jogja, Wikan Widyahmoko atau akrab disapa Momo Wikan. Konten Momo Wikan tampak sederhana, ia berkeliling saat malam hari, membantu sesama manusia yang tengah kesusahan di jalanan.
Ada yang kehabisan bensin tak bawa uang, ada pula yang kendaraannya rusak sehingga harus diperbaiki. Bahkan ada pula orang yang terpaksa tidur di jalanan saat berjualan, menanti dagangannya dibeli seseorang.
Baca Juga: Ini Dia Jenis Buah-buahan yang Bagus Untuk Ibu Hamil
Semua dihampirinya, ditanya apa kesulitan yang dihadapi, lalu dibantunya mengurai persoalan. Kalaupun tak bisa, ia akan menemani sampai orang kesusahan itu bisa mendapatkan solusi dan kembali melanjutkan perjalanannya.
KRjogja.com berbincang dengan Momo Wikan, Kamis (14/3/2024) setelah sebelumnya berkontak melalui pesan TikTok. Momo menceritakan, ia mulai melakukan kegiatan rolling malam dan membantu sesama sejak tahun 2010 silam, ketika ia merasa pada titik terbawah, mengalami kesulitan mamun merasakan tak ada yang membantu.
"Dulu saya pernah kehabisan bensin, kebanan bocor tapi tidak ada yang menolong. Jadi saya tahu sekali bagaimana rasanya dalam posisi itu. Maka saya punya keinginan jangan sampai orang lain merasakan apa yang saya rasakan. Di sisi lain, itu cara saya mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan pada saya. Awalnya saya tuliskan lewat Facebook tapi sekarang ke TikTok," ungkapnya.
Baca Juga: Banjir di Stasiun Semarang, Ini Daftar Kereta ke Daop 6 Jogja yang Dibatalkan
Hampir setiap malam Momo berkeliling jalanan wilayah Jogja menggunakan sepeda motor Honda Beat keluaran tahun 2017 dan kamera badan tertempel di bagian dada. Pria yang keseharian berprofesi sebagai bengkel las, jasa angkut dan terkadang driver wisata ini tak ragu membantu sesama yang dilihatnya kesulitan saat di jalan.
"Konten saya di TikTok itu intinya untuk dakwah jalanan, memberikan contoh bagaimana seharusnya kita bersikap ketika melihat orang lain kesusahan di jalan. Ya karena bagi saya pribadi cara membantu, memanusiakan manusia, berbagi itu bisa dengan berbagai cara kadang tidak perlu mengeluarkan uang kadang juga harus kita keluarkan uang prinsip saya mungkin uang yang yang keluarkan itu adalah titipan dari Allah untuk orang yang kebetulan saya temui di jalan, ya mungkin itu rejeki mereka," lanjutnya.
Konten yang dibuatnya, semua apa adanya, bahkan dijaminnya tanpa rekayasa. Uang yang digunakan untuk membantu pun adalah uang pribadi milik Momo Wikan, hasilnya bekerja halal.
Baca Juga: Aisyiyah Berperan Jaga Persatuan Bangsa, Hal Ini yang Dilakukan
Pernah suatu kali, pengalaman yang terus diingat Momo hingga kini, ada suami istri berboncengan motor pukul 2 dinihari dengan kondisi ban bocor. Suami istri tersebut hendak pulang ke Magelang dan hanya memiliki uang Rp 10 ribu di kantongnya.
"Mereka berencana akan menaiki motor dengan kondisi ban bocor tersebut sampai ke Magelang. Tentu akan berbahaya dan akhirnya saya gantikan ban luar dan dalamnya, lalu saya berikan uang saku untuk melanjutkan perjalananya untuk pulang. Itu terngiang betul, saya ingat sampai sekarang," kenangnya tersenyum.
Dalam beberapa video, Momo juga kerap menceritakan bahwa ia memiliki tato cukup banyak di tubuh, dengan telinga yang di pearcing. Dari situ ia membawa pesan, bahwa apa yang tampak dari orang di luar, bisa saja tak sama dengan apa yang ada di hatinya.
Dari apa yang kerap disampaikannya itu, ternyata tak sedikit penontonnya di TikTok yang terinspirasi. Banyak yang menghubunginya, ingin melakukan kebaikan serupa, namun kebingungan mulai dari mana.
"Banyak sekali yang DM, mengajak bertemu, mengobrol yang pada intinya mereka sebenarnya ingin mencontoh tapi bingung bagaimana memulai dan tidak sedikit yang dengan basik (cah nakal atau mantan cah nakal). Mereka ngajak ngopi dan ingin ngobrol karena memang sampai saat ini saya pakai percing dan saya juga tatoan maka dari itu mereka banyak yang penasaran pengen belajar katanya. Ya saya berbagi pengalaman seturut yang saya lakukan," sambungnya.
Momo sendiri menyampaikan akan terus melakukan kebaikan di jalanan, pada siapapun yang membutuhkan. Ia juga memiliki misi, mengembalikan lagi semangat keguyuban di jalanan Jogja, yang sempat tergerus karena hal negatif klithih.
"Lebih tepatnya saya mengajak, saya memberikan contoh, dengan saya sendiri juga melakukanya. Tugas saya sebagai wong Jowo, wong Jogja mempertahankan nama Jogja sebagi kota yang ramah,di antara berita klitih yang kemarin sempat marak," pungkasnya. (Fxh)