yogyakarta

Goweser Yogya Kampanyekan Gerakan Anti Korupsi

Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB
Lima awak Tour de Wonosobo menemui dan berdialog dengan jamaah Masjid Al Manshur Wonosobo dan mendapat motivasi dari KH Chaidar Idris untuk meneruskan perjuangan.

KRjogja.com - YOGYA - Sejumlah penggowes Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas Gowes Happy SelJum, mengadakan safari bersepeda Yogyakarta-Wonosobo-Yogyakarta bertajuk Tour de Wonosobo.

Menariknya perjalanan bersepeda ratusan kilometer yang diawaki Hary Sutrasno, Dwi, Effendi, Wintono, Ahmad Riyatno dan Waluyo, berlangsung pada Minggu-Senin 14-15 Desember 2025.

Safari sepeda ini, sekaligus membawa misi mengkampanyekan gerakan Anti Korupsi. Misi ini menggunakan peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia pada setiap tanggal 9 Desember, sebagai momentum ikut gerakan menyehatkan negeri.

Baca Juga: Tak Mau Tambah Rugi, PKL Alun-alun Karanganyar Andalkan Info BMKG

“Probematika korupsi di negeri kita, sungguh telah masuk pada tahap sangat mengerikan. Kejahatan ini, seperti telah mengakar pada semua kalangan dan setiap kegiatan. Perilaku seperti menyuap, berbuat curang, memanipulasi, menyalahgunakan sumber daya publik termasuk kekuasaan untuk kepentingan pribadi, telah menyebar kemana-mana. Dengan safari bersepeda ini kami ingin menjadi bagian dari gerakan anti korupsi disamping menikmati keindahan alam serta berolah raga,” ucap penanggung jawab kegiatan, Hary Sutrasno.

Untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, kegemaran berolah raga sepeda nampaknya memang mulai bangkit kembali. Namun lazimnya mereka sekedar ingin berekreasi dan memelihara kesehatan, dan tidak membawa misi lain.

Hal ini dapat disaksikan di hampir setiap sudut jalan, akan ditemui orang bersepeda baik sendiri maupun berkelompok setiap hari. Apabila diamati, sebagian pesepeda itu nampak sudah cukup berumur. Barangkali ini terkait situasi Yogyakarta, yang selaras dengan suasana yang diharapkan oleh mereka yang telah purna tugas atau pensiun.

Baca Juga: Mantapkan Peran Policy Hub, Sekretaris BSKDN Soroti Pentingnya Integrasi Data dan Evaluasi

Ketua misi Tour de Wonosobo, Effendi menuturkan, bahwa komunitasnya sudah sejak lama memandang bersepeda adalah kebutuhan untuk mensyukuri nikmat sehat yang diberikan Tuhan. Hampir semua pelosok Yogyakarta, termasuk obyek-obyek wisata baru sudah mereka kunjungi dengan bersepeda.

“Namun kali ini kami ingin tidak sekedar menyehatkan diri sendiri. Kami ingin negeri tercinta Indonesia juga sehat. Caranya ikut berupaya menghilangkan penyakit kronis bangsa kita, yaitu ikut menggerakkan semangat anti korupsi,” jelas Effendi.

Sementara itu misi menyerukan gerakan anti korupsi nampak mendapat sambutan cukup hangat dari masyarakat yang dilalui misi Tour de Wonosobo ini. Untuk route menuju Wonosobo yang melewati kawasan wisata Candi Borobudur, nampak sambutan hangat terjadi di warung-warung saat rombongan pesepeda ini berhenti istirahat serta sekitar kawasan candi. Belasan brosur anti korupsi yang dibagikan, nampak dibaca antusias oleh yang menerima. Pada kesempatan itu juga dibentangkan spanduk seruan anti korupsi yang cukup mendapat perhatian publik di sekitar kawasan wisata.

Pada route pulang kembali ke Yogyakarta, sambutan hangat nampak diberikan jamaah masjid yang dikunjungi, serta masyarakat yang lewat. Di masjid Al Manshur Wonosobo, jamaah nampak sangat mendukung misi mengkampanyekan gerakan anti korupsi ini. Bahkan KH Ahmad Chaidar Idris, pengasuh ponpes Al Manshur memberikan motivasi kepada tim untuk melajutkan upaya menyehatkan Indonesia ini. Demikian pula, saat tim menghampiri dan beristirahat sejenak di masjid Raya Darussalam Temanggung.

Baca Juga: Tentang Natal Bersama, Wamenag: Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag, Bukan Lintas Agama

Pada dialog singkat saat membagikan brosur dan membentangkan spanduk seruan anti korupsi, penanggung jawab kegiatan Hary Sutrasno menyampaikan betapa korupsi harus diberantas sampai ke akar-akarnya.

Halaman:

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB