Selain dikenalkan teknologi pengolahan sampah dan pelatihan penggunaan alat pirolisis ini, nantinya pihaknya akan menyerahkan alat tersebut kepada Pemerintah Kalurahan Poncosari serta kita juga akan adakan Pelatihan Digital Marketing untuk mendukung distribusi pemasaran produk yang dihasilkan dari alat pengolah sampah ini. Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan dan dipersiapkan oleh 22 mahasiswa UST," jelas Arif, panggilan akrabnya yang juga salah satu Dosen di Program Studi Teknik Industri UST ini.
Baca Juga: Proyek Pengolahan Sampah Wuryantoro Dipersoalkan
Supriyanto SE SPt selaku Lurah Poncosari mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan program ini. Apalagi bantuan ini akan membantu penanganan sampah di Kalurahan Poncosari ini terlebih pasca penutupan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Ini sejalan dengan upaya mewujudkan Program 'Bantul Bersih 2025,” ucap Supriyanto, yang dulu pernah menjabat Ketua LPMD Poncosari ini.
Suwandi selaku peserta dari unsur Pokdarwis Pantai Baru saat dialog interaktif menuturkan bahwa, "Pihaknya telah kesulitan untuk membuang sampah, baik itu sampah laut, sampah kuliner, maupun sampah yang dibawa oleh wisatawan. Kita penyumbang pembuangan sampah di TPA Piyungan. Sebenarnya, pihaknya juga pernah menggunakan teknologi pengolahan sampah, namun terkadang terkendala SDM yang kurang memadai. Untuk itu, kita masih perlu dukungan untuk teknologi pengolahan sampah seperti sampah organik (sisa olahan masakan kuliner) dan anorganik (plastik dan lainnya) yang tidak bertentangan dengan peraturan hukum perundang-undangan yang berlaku dan cara pengelolaan SDM pengelolaan sampah yang efektif," harap Suwandi. (Jon)