Kekeringan, Delapan Desa di Cilacap Butuh Air Bersih

Photo Author
- Senin, 2 Juli 2018 | 07:31 WIB

CILACAP, KRJOGJA.com - Delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap, telah mengalami bencana kekeringan pada awal musim kemarau. Hal ini dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Tri Komara Sidhy.

“Berdasarkan pemetaan yang kami lakukan, di Cilacap terdapat 48 desa rawan kekeringan. Pada awal musim kemarau tahun ini tercatat sebanyak delapan desa yang telah mengalami kekeringan dan krisis air bersih,” katanya Minggu (01/7/2018).

Ia mengatakan berdasarkan data hingga tanggal 25 Juni 2018, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih 23 tangki untuk 8.510 jiwa atau 2.263 keluarga di delapan desa terdampak bencana kekeringan.

Menurut dia, delapan desa yang telah menerima bantuan air bersih di antaranya Desa Binangun, Kecamatan Bantarsari, sebanyak enam tangki.

Selain itu, kata dia, di Kecamatan Kawunganten terdapat enam desa, yakni Bringkeng dan Ujungmanik masing-masing sebanyak empat tangki, Bojong, Grugu, dan Sidaurip masing-masing sebanyak dua tangki, serta Kubangkangkung sebanyak satu tangki.

Sementara bantuan air bersih untuk Desa Patimuan, Kecamatan Patimuan, disalurkan oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten Cilacap sebanyak dua tangki.

Lebih lanjut, Tri Komara mengakui bahwa tidak semua desa yang telah mendapat bantuan air bersih itu mengalami kekeringan karena beberapa di antaranya yang krisis air bersih akibat intrusi air laut seperti di Desa Ujungmanik.

“Ada yang terintrusi air laut sehingga air menjadi payau, berwarna hitam, dan berbau sehingga tidak layak konsumsi,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X