Krjogja.com - BANJARNEGARA - Makin meluasnya dampak kemarau yang terjadi sejak lebih dari dua bulan terakhir, mendorong Pemkab Banjarnegara untuk menetapkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana kekeringan.
"Dari hasil rapat koordinasi terkait kekeringan, diputuskan menaikkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat. Karena saat ini dampak kekeringan sudah menyebar di 20 lokasi, meliputi 15 desa dan 5 kelurahan dari 9 kecamatan," kata Penjabat Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, Jumat 8 September 2023.
Penetapan status dari siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat bencana, menurut Tri Harspo, akan dilakukan pekan depan. Status tanggap darurat bencana kekeringan berlaku 60 hari ke depan.
Baca Juga: Ngaran dan Jragan Kerjasama Menjadi 'Sister Village' untuk Desa Mandiri
Dikatakan oleh Tri Harso, anggaran penanggulangan kekeringan di Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara semakin menipis karena tersedot untuk droping air ke desa-desa/kelurahan terdampak kemarau yang jumlahnya terus bertambah.
"Kalau tidak ada peningkatan status ke tanggap darurat, BPBD Banjarnegara tidak bisa membiayai dengan biaya tak terduga. Maka status dinaikkan," ujarnya.
Upaya penanganan, selain melakukan droping air, menurut Tri harso pula, juga akan dibuat sumur-sumur bor sebagai solusi jangka panjang. Sumur bor dibuat lokasi paling rawan kekeringan, pada titik-titik tertentu sesuai kajian dari geospasial.
Baca Juga: Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023 Berbagi dengan Anak Yatim
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan, saat ini terdapat 15 desa dan 5 kelurahan di 9 kecamatan mengalami krisis air bersih. Dari jumlah desa/kelurahan sebanyak itu, sebanyak 7.628 KK atau 26.718 jiwa menjadi sasaran droping air.
Desa-desa krisis air tersebar di pegunungan selatan Banjarnegara utamanya di wilayah Kecamatan Purwanegara, Mandiraja, Bawang dan Pagedongan.
Pantauan Krjogja.com Sabtu 9 September 2023, para warga Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja dan Petir Kecamatan Purwanegara membuat lubang-lubang di dasar sungai yang nyaris kering. Cara tersebut dilakukan untuk memperoleh air bersih. (*)
Artikel Terkait
BPBD Banyumas Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana
Wilayah Kekeringan Meluas, Distribusi Air Bersih Diminta Merata
PMI Manfaatkan Galon Bekas untuk Distribusi Air Bersih ke Daerah Kekeringan
Polres Karanganyar Kawal Dropping 30 Ribu Liter Air Bersih ke Krendowahono