"Saya tahunya di DKT setelah disitu ternyata ada beberapa orang yang disitu pingsan. Dan informasinya tidak hanya di DKT, tapi juga di RS Sinar Kasih. Kemudian ada satu anak Purbalingga yang kepalanya bocor. Saya tanya, katanya saat dia lagi pulang jalan sama teman-temannya tiba-tiba kena lemparan botol," katanya.
Baca Juga: Teknologi Digital Perlu Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Untuk korban yang mengalami luka biaya perawatan korban ditanggung oleh TPD Ganjar-Mahfud Banyumas. Dugaan sementara provokator tersebut meneriakkan nama salah capres lain pada saat konser berjalan. Sehingga memicu kemaharan relawan Ganjar-Mahfud.
"Jadi provokator ini mendengungkan salah satu Calon Presiden. Padahal saat itu massa yang datang kalau hitungan saya yakin lebih dari 40 ribu. Karena saya waktu keluar sekitar jam 10 malam masih pada mau nonton," ucapnya.
Berkaitan kejadian tersebut ia mengimbau agar para relawan ataupun pendukung Ganjar-Mahfud tidak mudah terpancing provokasi. Sebab hal ini dapat merugikan masyarakat lainnya.
"Kita mengimbau kepada teman-teman yang dari 03 jangan terpancing provokasi seperti itu. Biarkan saja kita slow saja. Kita yakin masyarakat sudah cerdas. Dengan adanya kejadian ini, mereka akan tau mana yang suka memprovokasi. Kita sikapnya bagaimana," ungkapnya.
Sadewo mengharapkan suasana politik di Kabupaten Banyumas bisa berlangsung damai. Sebab dalam sejarahnya, meskipun suasana politik panas, namun para pendukung tetap bersaudara.
Baca Juga: Habis Sudah Wakil Indonesia di Malaysia Open 2024
"Kabag Ops Polresta Banyumas, Kompol Agus Amjat saat menjelaskan pihaknya belum menerima laporan adanya korban yang dilarikan ke RS akibat kericuhan seusai konser musik. Menurutnya petugas kepolisian pada saat konser semalam hanya berjaga di luar ring 1.
"Tidak ada laporan yang dilarikan ke Rumah Sakit. Untuk kegiatan tadi malam kampanye bentuk lain. Kami yang di luar, di ring 1 hanya rekan-rekan dari pengamanan tertutup. Yang menjadi lini depannya adalah petugas pengamanan dalam yang disewa panitia. Kemudian karena ini areanya politik. Sehingga petugas yang berseragam kami standby kan di belakang panggung tidak kelihatan," jelasnya.(Dri)
