Elang Ditembak Pemburu Liar, Pecinta Alam Gelar Aksi Bersama Jaga Hutan Sisik Naga

Photo Author
- Selasa, 13 Mei 2025 | 10:50 WIB
Elang ditembak pemburu liar. (Istimewa)
Elang ditembak pemburu liar. (Istimewa)

 

Krjogja.com - PURBALINGGA - Seekor Elang Ular Bido (Spilornis cheela), satwa langka dan dilindungi, ditemukan tertembak di kawasan Hutan Sisik Naga, Purbalingga. Insiden tragis ini viral di media sosial dan memicu keprihatinan luas dari kalangan pegiat alam.

"Penembakan satwa dilindungi ini menjadi bukti nyata masih maraknya perburuan liar di wilayah hutan Purbalingga," tutur Gunanto Eko Saputro, koordinator Aksi Bersama Jaga Hutan Sisik Naga yang digelar di Misbar Taman Kota, Minggu (11/5/2025) malam.

Selain itu, perambahan dan penebangan hutan secara ilegal juga masing terus menggerus kelestarian kawasan Hutan Sisik Naga. Padahal kawasan itu merupakan benteng terakhir hutan alam di Purbalingga yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Selama 3 Hari Tercatat Ada 4 Orang di Bantul Meninggal Tidak Wajar

“Karenanya, kami komunitas pegiat alam menyerukan kepada semua pihak untuk menghentikan perburuan flora dan fauna dilindungi. Hentikan perambahan hutan dan penebangan liar,” ujarnya.

Igun, sapaan akrab Gunanto menegaskan, upaya menjaga dan melindungi hutan di Kawasan Sisik Naga memerlukan aksi membangun kesadaran dan mendorong kolaborasi lintas sektoral dalam menjaga kelestarian alam. Diperlukan kerjasama konkret dan riil antara masyarakat, pemerintah dan komunitas pegiat lingkungan untuk menghentikan kerusakan yang terus terjadi.

Imam Hidayat, pegiat alam dari Desa Tanalum yang berada di sekitar Kawasan Sisik Naga mengakui degradasi hutan memang terjadi. Dahulu ia bisa dengan mudah mendapati satwa liar di sekeliling rumahnya. Kini satwa itu semakin jarang.

Baca Juga: Tiga Pria di Bantul Diringkus Polisi Karena Terlibat Kasus Penyalahgunaan Psikotropika

“Semakin terdesak jauh ke dalam hutan," ujarnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Mukodam yang hadir mewakili Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif menyatakan, pemerintah mendukung penuh aksi tersebut. Pemkab mengapresiasi kegiatan itu dan berharap langkah nyata yang akan dilakukan bisa mewariskan hutan yang lestari bagi anak cucu kita," ujarnya.

Acara dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai komunitas dan pegiat alam di Purbalingga. Mereka turut membubuhkan tanda tangan sebagai komitmen bersama para pihak untuk melestarikan dan menjaga kawasan Hutan Sisik Naga.

Baca Juga: Antara Jakarta dan Philadelphia, Buku Tips Meraih Beasiswa Yang Dipaparkan dengan Gaya Novel

Sebagai aksi nyata, akan ditindaklanjuti dengan pemasangan peringatan dalam bentuk papan, spanduk, banner dengan tulisan Stop Perburuan Flora dan Fauna, Perambahan serta Penebangan Hutan pada desa desa yang ada di sekitar hutan. Selain itu, akan dilaksanakan sosialisasi, edukasi dan pendampingan masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan.

Dua kali Ekspedisi Sisik Naga pada 2020 dan 2024 telah mendokumentasikan kekayaan flora dan fauna yang disebut benteng terakhir hutan alam Purbalingga itu. Terdapat sedikitnya 68 spesies burung, berbagai jenis mamalia, primata, amfibi dan ratusan jenis flora.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X