Krjogja.com - PURWOKERTO - Dua pelajar asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dalam seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2025.
Satu orang lolos ke tingkat nasional, sementara satu lainnya akan bertugas di tingkat provinsi.
Baca Juga: Grebeg Besar Digelar Sabtu, Gunungan Estri Dibuat Pertama Kali
Lisa Anggun Rizkiana, siswi SMA Negeri 2 Purwokerto, terpilih menjadi perwakilan Provinsi Jawa Tengah lolos ke seleksi nasional.
Sementara itu, Atta Khairul Azzam dari SMA Negeri 1 Purwokerto akan bertugas sebagai pengibar bendera pada upacara tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Keberhasilan keduanya diumumkan secara resmi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyumas setelah mereka dinyatakan lolos dalam seluruh tahapan seleksi yang sangat ketat.
Kepala Bakesbangpol Banyumas, Eko Heru Surono,, didampingi Kabid Bidol Wasbang, Hermawan, Rabu (4/6/2025) menjelaskan bahwa proses seleksi Paskibraka dilakukan secara profesional, objektif, dan transparan. Seleksi dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional, dan meliputi beberapa tahapan penting.
“Seleksi ini meliputi verifikasi administrasi, parade, Peraturan Baris Berbaris (PBB), tes kesamaptaan jasmani, hingga uji kepribadian. Semua tahap dilaksanakan secara ketat dan adil untuk menjaring siswa terbaik,” ujar Eko Heru, di Purwokerto.
Eko Heru juga menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja keras semua pihak, termasuk sekolah, pelatih, serta dukungan orang tua siswa.
“Kami bangga, ini adalah hasil kerja sama semua elemen yang peduli terhadap pengembangan karakter dan potensi pelajar di Banyumas,” imbuhnya.
Setelah dinyatakan lolos seleksi, Lisa dan Atta berpamitan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Noer Hadie, yang menerima langsung kedua siswa tersebut bersama jajaran Bakesbangpol.
Dalam pertemuan itu, Sekda Agus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelajar yang telah mengharumkan nama daerah. Ia juga menegaskan bahwa seleksi Paskibraka tahun ini berjalan dengan penuh integritas.
“Kami sangat bangga dan bersyukur. Ini membuktikan bahwa seleksi dilakukan tanpa intervensi, murni berdasarkan kompetensi dan karakter para peserta,” ujar Agus.