Film Djuanda Berteknologi Unreal Engine, Siswa SMK Muhammadiyah Prambanan Ikutan Akting

Photo Author
- Senin, 20 November 2023 | 13:27 WIB
Sigit Rohmadiantoro (tengah) jadi pemeran di film Djuanda. (Istimewa)
Sigit Rohmadiantoro (tengah) jadi pemeran di film Djuanda. (Istimewa)

Krjogja.com, SLEMAN - SMK Muhammadiyah Prambanan (Stempra) terlibat dalam proses pembuatan film layar lebar berjudul 'Ir H Djuanda Pemersatu Laut Indonesia' yang digagas Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah dan diproduksi oleh rumah produksi Mixpro.

Selain menjadi lokasi pembuatan film, guru dan siswa Stempra terutama Jurusan Broadcasting Perfilman terlibat sebagai kru film. Bahkan satu siswanya menjadi pemain pendamping aktor utama.

Kepala SMK Muhammadiyah Prambanan, Sigit Rohmadiantoro menuturkan, keterlibatan sekolah dalam pembuatan film ini merupakan bentuk kolaborasi sekolah dengan mitra industri.

Baca Juga: Atlet Tasikmalaya Juara Turnamen Tenis Meja Piala Ketua DPRD Purbalingga

Dengan terlibat langsung, siswa Jurusan Broadcasting dan Perfilman punya pengalaman dan keterampilan dalam produksi film. Apalagi produksi film ini menggunakan teknologi terbaru yaitu teknologi unreal engine.

"Bagi siswa, ini sekaligus sebagai Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dengan keterampilan yang dimiliki ini diharapkan siswa nantinya bisa terserap dengan baik di industri khususnya bidang broadcasting dan perfilman," terang Sigit, Senin (20/11/2023).

Menurut Sigit, sebanyak 55 siswa dan 3 guru terlibat dalam pembuatan film dan berperan sebagai pemain figuran. Selain itu ada 7 siswa PKL dan 3 alumni yang magang di Mixpro dan terlibat dalam produksi film.

Baca Juga: Emosi, Oknum Mahasiswa Tusuk Jukir

Sigit pun ikut berperan sebagai Direktur AMS. Ke depan, kolaborasi sekolah dengan Mixpro akan terus ditingkatkan, melalui produksi film-film lainnya. "Sekolah terus mengembangkan pembelajaran berbasis project. Dengan begitu lulusan kami punya keterampilan yang sesuai dibutuhkan industri," harapnya.

Sutradara film, Ery Isnanto mengatakan, kolaborasi dengan SMK Muhammadiyah Prambanan bertujuan untuk mengenalkan industri film yang sesungguhnya kepada siswa. Menurutnya, pembuatan film Djuanda ini menggunakan teknologi yang jarang dipakai untuk film panjang, yaitu teknologi unreal engine.

"Tidak semua siswa SMK punya kesempatan terlibat dan belajar teknologi terbaru ini. Kolaborasi ini untuk menularkan kepada mereka (siswa)," katanya.

Baca Juga: Jagongan Wagen 151: Membuka Ruang Negosiasi Melalui Mangiring

Dijelaskan Ery, unreal engine merupakan teknologi masa depan dalam pembuatan film. Semua hal bisa dikerjakan di komputer, sehingga proses produksinya lebih cepat dengan biaya produksi lebih hemat.

"Proses produksi di SMK Muhammadiyah Prambanan selama 18 hari dan dilakukan semua disini, menggunakan layar biru ditambah properti kunci saja. Selama kerja bareng, kemampuan dan rasa ingin tahu/belajar siswa cukup tinggi dan sesuai dengan yang kita harapkan," katanya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB
X