film-selebrita

Terinspirasi Tradisi Lokal, Film Horor Danyang Wingit Jumat Kliwon Bawa Sensasi Tersendiri

Jumat, 21 November 2025 | 07:28 WIB
Film Danyang Wingit Jumat Kliwon karya Khanza Film Entertainment diluncurkan di JCM, Kamis (20/11/2025).

KRjogja.com - YOGYA - Film dengan genre horor kembali bergentayangan di Indonesia. Kali ini film dengan judul terbaru yang dirilis adalah Danyang Wingit Jumat Kliwon karya Khanza Film Entertainment.

Danyang Wingit Jumat Kliwon ini berlatar dunia pedalangan Jawa. Kisahnya mengupas ambisi seorang dalang memburu hidup abadi melalui ritual terlarang. Tidak sekedar menyuguhkan jump scare, Danyang Wingit Jumat Kliwon mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal.

Film tersebut disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta. Di sela mini gala premiere di XXI Jogja City Mall, Kamis (20/11/2025), Agus Riyanto menuturkan, film ini dihasilkan setelah melalui serangkaian riset selama satu tahun.

Baca Juga: 1681 Siswa Muhammadiyah se-DIY Ikuti OlympicAD 2025, Para Juara Jadi Wakil ke Makassar 2026

Inspirasinya datang dari sebuah kisah masyarakat di Dusun Gendakan yang terletak di lereng Gunung Merbabu. Konon pernah hidup seorang sinden yang berakhir tragis dimana kulitnya dijadikan wayang kulit.

"Lewat karya ini, kami ingin menyampaikan pesan agar jangan sampai melupakan budaya. Karena, budaya itu adalah tinggalan para leluhur yang harus diuri-uri sampai kapan pun," kata Agus.

Dia pun bersyukur karyanya bisa trending dan dinikmati banyak orang. Film ini hadir dengan mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal, bukan semata deretan jump scare.

Kisahnya berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), sosok dalang karismatik yang menempuh ilmu kuno demi memperkaya diri dan menembus kematian. Tahun 2021, Citra (Celine Evangelista) keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), asisten setia Ki Mangun direkrut sebagai sinden baru di padepokan.

Baca Juga: Gelombang Sunyi Doomscrolling

Namun di baliknya, Citra diam-diam diincar menjadi tumbal terakhir untuk ritual keabadian. Demi upah yang ia harapkan untuk membantu pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), Citra bertahan meski dihujani teror gaib.

Kecurigaan Bara (Fajar Nugra), salah satu penjaga padepokan, kian menguat. Alih-alih berpangku tangan, ia memilih menentang majikannya dan berupaya menyelamatkan Citra. Mereka pun berpacu melawan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.

Danyang Wingit Jumat Kliwon menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi. Antagonis yang kompleks, heroine yang dipaksa bertahan, serta momentum budaya yang lekat di ingatan publik menjadi pendorong ketegangan dari awal hingga klimaks.

Baca Juga: Jembatan Kabanaran Jadi Ikon Selatan Jogja, Haji Suryo Sebut Dorong Pemerataan Ekonomi Bantul - Kulonprogo

Deretan pemain turut diperkuat Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih, serta Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa. "Saya tidak ingin hanya menampilkan hantu berwajah seram. Karena yang jauh lebih menakutkan adalah sifat jahat manusia," pungkas sutradara Agus.(*)

Tags

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB