Krjogja. Com -Momen bersejarah bagi Hardjo Mislan, jemaah haji tertua asal Ponorogo, Jawa Timur tercipta di Madinah. Di usia 110 tahun, Hardjo tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pukul 15.20 waktu Arab Saudi dengan kondisi sehat dan penuh semangat.
Meski menggunakan kursi roda saat tiba, Hardjo yang tergabung dalam kloter 19 Surabaya (SUB) sebenarnya masih bisa berjalan dengan tegap. Kursi roda digunakan hanya untuk menjaga agar tidak kelelahan setelah perjalanan panjang. Saat disapa, Hardjo menunjukkan kebahagiaannya bisa sampai di Tanah Suci dengan selamat.
Hardjo tak sendirian dalam perjalanan haji ini. Ia ditemani oleh tiga anggota keluarganya: anaknya Sirmad, menantunya, dan besannya. Kehadiran mereka memberikan dukungan moral yang kuat bagi Hardjo dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Lahir pada tahun 1913, Hardjo baru mendaftar haji pada tahun 2019. Butuh lima tahun baginya untuk akhirnya bisa menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Meski harus menunggu cukup lama, semangat dan keinginannya untuk berhaji tak pernah surut.
"Sudah sampai Arab merasa senang. Istri sudah meninggal lama. Yang mendaftarkan anak, sesuai keinginan saya," ujar Hardjo mengungkapkan perasaannya.
Baca Juga: Kedaluwarsa SIM Tidak Bisa Diperpanjang
Selain sebagai jemaah haji tertua, Hardjo juga memiliki sejarah hidup yang membanggakan. Ia adalah seorang pejuang veteran yang berperan dalam merebut senjata dari penjajah saat perang kemerdekaan. Pengalaman hidupnya yang panjang dan penuh perjuangan menjadikan perjalanan hajinya kali ini sebagai sebuah pencapaian yang sangat berarti.
Perjalanan Hardjo Mislan ke Tanah Suci bukan hanya sebuah cerita tentang menunaikan kewajiban agama, tetapi juga sebuah inspirasi tentang keteguhan, kesabaran, dan semangat juang. Kisahnya mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar mimpi, dan setiap langkah yang diambil dengan niat baik akan selalu diberi jalan oleh-Nya.
Dengan semangat dan doa, semoga perjalanan ibadah Hardjo di Tanah Suci berjalan lancar dan penuh berkah. Kisahnya akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi muda dan seluruh jemaah haji lainnya.
Dari informasi yang dihimpun, sudah lima kali berturut-turut Indonesia memegang jemaah tertua di dunia. (Jon)