Pemeriksaan Kesehatan yang Memadai
Petugas Tenaga Kesehatan Haji Kloter 73 Embarkasi Solo (SOC), dr. Laili Handayani, mengonfirmasi bahwa Ngatemi dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan. “Kalau dari hasil pemeriksaannya, alhamdulillah, Mbah Ngatemi ini dalam kondisi yang sehat saat ini, tidak ada keluhan apapun, gulanya juga normal. Alhamdulillah, beliau istita’ah untuk menjalankan ibadah haji,” ujarnya.
Untuk memudahkan Ngatemi selama melaksanakan ibadah haji, ia diberikan fasilitas kursi roda dan pendampingan. “Beliau menggunakan pendampingan dengan kursi roda. Menggunakan alat kursi roda untuk mempermudah pelaksanaan ibadah haji. Juga ada anaknya yang mendampingi beliau pada saat pelaksanaan ibadah,” jelas Laili.
Perlakuan Khusus bagi Jemaah Lansia dan Risiko Tinggi
Dr. Laili juga menambahkan bahwa jemaah lansia dan berisiko tinggi (risti) akan mendapatkan pemantauan kesehatan yang lebih intensif. “Misal, dalam pesawat kita akan berikan penanda bahwa dia itu adalah risti atau lansia. Kemudian di hotel juga kita lakukan pemberian tanda di setiap pintu kamarnya bahwa beliau itu adalah risti atau lansia,” terangnya. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa jemaah yang memerlukan perhatian khusus mendapatkan layanan kesehatan yang optimal selama berada di Tanah Suci.
Inspirasi dari Ngatemi
Kebiasaan hidup sehat, olahraga rutin, dan dukungan keluarga menjadi kunci utama yang membantu Mbah Ngatemi tetap bugar. Bagi para jemaah haji dan masyarakat luas, cerita ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan sejak dini agar dapat menjalani hidup dengan penuh semangat hingga usia senja.
Semoga perjalanan haji Ngatemi Alwi berjalan lancar dan ia pulang dengan predikat haji yang mabrur. Usia bukanlah halangan untuk meraih impian asalkan menjaga kesehatan dan menjalani hidup dengan penuh semangat dan kebahagiaan. (MCH/Jon)