KRjogja. Com -JEDDAH - Sebanyak 111 kelompok terbang (kloter) dengan 43.000 jemaah haji Indonesia telah kembali ke Tanah Air usai menyelesaikan puncak ibadah haji.
Namun, kepulangan mereka diwarnai keterlambatan dari pihak maskapai penerbangan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Nasrullah Jasam.
"Kepada maskapai, baik Garuda maupun Saudia, agar kooperatif dan hadir di tengah-tengah jemaah ketika ada delay. Karena ketika ada delay tentu yang bisa menjelaskan secara spesifik adalah pihak penerbangan, bukan PPIH," tutur Nasrullah pada Kamis (27/6/2024).
Baca Juga: Kriteria Tanazul bagi Jemaah Haji Sakit: Panduan Lengkap dari Kemenag
Ia mengimbau agar pihak maskapai dapat menginformasikan keterlambatan jauh hari sebelumnya. "Kita selalu ingatkan bahwa tentu kalau alasan keamanan kita akan bisa menerima, tetapi agar diinfokan jauh-jauh hari sebelumnya, atau jauh sebelum take-off karena delay itu dampaknya ya bukan hanya keselamatan tapi juga layanan yang lainnya," ujarnya.
Nasrullah juga menyebut bahwa beberapa penerbangan sempat mengalami delay dan dialihkan ke Madinah. Namun, situasi kini berjalan lancar. "Sekarang semuanya berjalan lancar," lanjutnya.
PPIH Arab Saudi selalu memeriksa jadwal penerbangan setiap hari untuk memastikan tidak ada perubahan mendadak.
Baca Juga: Pindah ke Madinah, Jemaah Haji Diimbau Utamakan Ziarah Raudah
"Walaupun nanti misalnya berubah karena alasan cuaca atau keamanan, tentu agar diberitahukan jauh sebelum take-off, sehingga kita bisa menyesuaikan. Karena memang kalau ada delay, itu menjadi tanggung jawab maskapai," tandasnya.
Ketua PPIH juga berpesan kepada jemaah untuk mengikuti ketentuan barang bawaan sebagai upaya perlindungan. "Semua demi kelancaran proses pemulangan jemaah baik dari Bandara Jeddah maupun Madinah, kami harap jemaah dapat mengikuti ketentuan barang bawaan seperti di bagasi dan di dalam koper," pungkasnya.
Pentingnya Koordinasi dan Transparansi Pihak Maskapai
Penerbangan yang sering delay dapat berdampak negatif pada keselamatan dan kenyamanan jemaah haji. Oleh karena itu, koordinasi dan transparansi dari pihak maskapai sangat penting untuk menghindari ketidaknyamanan ini. Dengan komunikasi yang lebih baik, jemaah haji dapat mempersiapkan diri lebih baik dan mengurangi risiko stres yang tidak perlu.
Dampak Keterlambatan Penerbangan
Keterlambatan penerbangan tidak hanya mempengaruhi jadwal jemaah haji, tetapi juga berdampak pada operasional bandara dan layanan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi maskapai penerbangan untuk menjaga ketepatan waktu dan memberikan informasi yang jelas serta tepat waktu kepada penumpang.