SETIAP tahun, tepat pada awal Muharram, Masjidil Haram menjadi saksi dari sebuah ritual sakral yang tak terlupakan: pergantian kiswah Ka'bah. Pada Sabtu malam, (6/7), suasana semakin meriah ketika jemaah haji dan umrah bersama-sama menyaksikan momen bersejarah ini di areal thawaf.
Sejak masa pemerintahan Raja Salman, tradisi pergantian kiswah dilakukan setiap awal tahun baru Hijriah, menggantikan tradisi lama yang terjadi saat wukuf di Arafah. Kiswah baru dengan sentuhan sutra mentah hitam, kawat emas, dan kawat perak, merupakan hasil dari kerja keras ratusan teknisi dan pengrajin yang berkualifikasi di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah Suci.
Saat pergantian Kiswah Kabah, Tim Media Center Haji (MCH) mendapat kesempatan melihat langsung pergantian tersebut. Pada pukul 21.06 WAS, jemaah haji dan umrah mulai memadati areal thawaf untuk menyaksikan pergantian kiswah dan upacara sakral lainnya. Pasukan Khusus Haji dan Umrah tampak berjaga-jaga, memastikan keamanan dan kelancaran acara. Terdengar seruan khusus mereka, "Thariq... thariq... ya Hajj...!!"
Baca Juga: Menko PMK Sebut Banyak Perbaikan Layanan Haji, dari Murur hingga Tata Kelola Dam
Seiring malam berjalan, suasana semakin ketat ketika ratusan petugas keamanan berjajar mengelilingi Ka'bah, menambah jarak dengan para jemaah untuk menjaga kelancaran prosesi. Meski begitu, jemaah yang berada di dekat Ka'bah tetap dapat melanjutkan ritual thawaf mereka.
Pukul 00.00 WAS, momentum yang ditunggu-tunggu tiba. Kiswah baru mulai ditarik ke atas, menutupi kain penutup lama Ka'bah dengan indahnya. Prosesi ini memakan waktu berjam-jam, dengan telaten merapikan setiap sisi kiswah agar sempurna menutupi Ka'bah yang mulia.
Tak hanya sebagai ritual penghormatan, pergantian kiswah Ka'bah juga merupakan simbol keindahan seni tekstil Islam yang khas. Kiswah terdiri dari empat lembar kain yang masing-masing menutupi sisi Ka'bah, dengan lembar kelima berfungsi sebagai tirai pintu.
Baca Juga: Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Tiba di Tanah Air
Dengan demikian, upacara tahunan ini bukan sekadar peristiwa ritual, namun juga perpaduan indah antara keagamaan, seni, dan tradisi yang dijunjung tinggi umat Islam di seluruh dunia.
Dilansir dari Saudi Gazzete, sebanyak 159 teknisi dan perajin akan mengikuti prosesi penggantian kiswah ini. Sementara itu, lebih dari 200 pengrajin dan administrator Saudi yang berkualifikasi dan terspesialisasi bekerja untuk memproduksi kiswah baru di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah Suci, yang terletak di lingkungan Umm Al-Jud di Makkah.
Para karyawan ini mengerahkan upaya tak kenal lelah untuk menyelesaikan berbagai tahapan pembuatan kiswah. Tahapan tersebut terutama meliputi: penyulaman ikat pinggang Ka'bah, menenun kain dengan tangan dan mesin, mencetak, mengalungkan, dan mewarnai.
Kiswah ini membutuhkan sekitar 1.000 kilogram sutra mentah yang diwarnai hitam pada bagian kompleksnya, 120 kilogram kawat emas, dan 100 kilogram kawat perak. Kiswah terdiri dari empat lembar kain yang masing-masing lembar menutupi salah satu sisi Ka'bah, dan lembar ke-5 merupakan tirai yang dipasang pada pintu Ka'bah.
Baca Juga: Dampak Gempa Batang Terasa di Pekalongan Hingga Kendal
Sebelum adat pergantian kiswah tahunan, upacara penyerahan kiswah telah dilakukan pada bulan lalu. Atas nama Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman, Wakil Emir Makkah dan Wakil Ketua Komite Haji Pusat Pangeran Saud bin Mishal menyerahkan kiswah kepada wakil penjaga senior Abdul Malik Al-Shaibi pada tanggal 18 Juni.
Kiswah tingginya 14 meter, pada sepertiga atasnya terdapat ikat pinggang dengan lebar 95 sentimeter dan panjang 47 meter, terdiri dari 16 buah yang dikelilingi hiasan segi empat kaligrafi. (Jon)