KRjogja.com - JAKARTA - Minggu (25/5/2025), menjadi hari terakhir pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang I yang masih berada di Madinah ke Makkah Al Mukaramah. Total ada 3.267 jemaah yang terdiri dari delapan kloter yang diberangkatkan, salah satunya Kloter JKS 31.
"Jumlah total jemaah yang masuk ke Madinah itu 104.770 atau 266 kloter," kata Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah Khalilurrahman saat pendorongan jemaah haji terakhir di Kloter JKS 31, Hotel Diyar Al Nakhel, Sektor 4, Jalan Al Bara bin Azib, Madinah, Arab Saudi.
Ia juga menyampaikan bahwa jemaah haji yang transit sudah seluruhnya diberangkatkan dari Madinah ke Makkah. Begitu pula dengan barang-barang bawaan mereka yang sudah sampai ke tangan pemilik.
Baca Juga: Menghibur, Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Piala KGPAA Pakualam X Tahun 2025
Sementara, bagi jemaah yang masih dirawat di rumah sakit di Madinah, pihaknya menyiapkan ambulans untuk memindahkan mereka ke Makkah. "Diharapkan mereka bisa berkumpul dengan keluarganya atau dengan suami atau istrinya sebelum puncak pelaksanaan ibadah haji," kata Khalil.
Ia menambahkan, bahwa jemaah yang dinyatakan tidak layak untuk melaksanakan wukuf secara normal, akan dimasukkan dalam safari wukuf, baik safari wukuf Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun safari lansia.
Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi M. Lutfi Makki menyatakan berdasarkan informasi dari KKHI, ada 35 jemaah yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi dan empat orang di KKHI. "Sekitar 12 orang itu akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans," ujarnya.
Baca Juga: Sigit Nursyam, Tangguh Hadapi Bencana, DIY Andalkan Data, Partisipasi Masyarakat, dan Kearifan Lokal
Menyusul jemaah, para petugas haji Daker Madinah rencananya akan diberangkatkan pada Senin, 26 Mei 2025, pukul 18.00 WAS. Makki mengatakan seluruh petugas, termasuk Kasektor dan Kasie, akan bergerak bersama-sama ke Kota Makkah.
"Setelah itu, mereka akan bergabung dengan Daker Makkah untuk melakukan bantuan, dukungan, kepada teman-teman, khususnya yang ada di area Masjidil Haram, dan juga layanan transportasi, akomodasi, dan konsumsi yang memang sangat membutuhkan bantuan dari teman-teman Daker Madinah," ia menjelaskan.
Sementara menunggu waktu pemberangkatan ke Makkah, petugas haji diminta untuk kembali menyisir seluruh wilayah Madinah, baik di hotel maupun di Masjid Nabawi, untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun jemaah haji yang tertinggal. Selanjutnya, fokus dialihkan untuk menyiapkan masa puncak haji di Armuzna.
Baca Juga: Inventarisasi Aset Desa, Langkah Awal Menuju Kemandirian dan Transparansi
Kepada para jemaah haji tersebut, Khalil menyampaikan sejumlah pesan. Pertama agar selalu menjaga kesehatan mengingat cuaca panas ekstrem berlangsung dengan suhu di siang hari rata-rata mencapai 41 derajat celcius.
"Ketika bapak ibu jemaah haji nanti melaksanakan umrah, agar mereka tetap bersama rombongan atau regunya, dan sandal jangan lupa dibawa (ke mana-mana). Seringkali jemaah lupa membawa sandal dan itu berakibat luka bakar jemaah haji," katanya.