Krjogja.com - Surabaya – Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen memberikan pelayanan ibadah haji yang aman, nyaman, dan berkualitas kepada jemaah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf, yang akrab disapa Gus Irfan, saat membuka Seleksi Tahap II Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Arab Saudi di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (5/12/2024).
"Seleksi PPIH yang transparan dan akuntabel merupakan salah satu upaya untuk memastikan petugas yang kompeten, berintegritas, dan profesional dalam melayani jemaah haji," ujar Gus Irfan. Ia menambahkan bahwa pembentukan BP Haji oleh Presiden Prabowo mencerminkan perhatian besar terhadap kualitas pelayanan haji.
Baca Juga: Komnas Haji Desak Komisi VIII Segera Menetapkan Biaya dan Kuota Haji 2025
Gelaran seleksi diikuti oleh 371 peserta dari Kanwil Kemenag Jawa Timur. Mereka bersaing untuk tiga formasi utama: Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah Kloter, dan PPIH non-Kloter. Seleksi ini melibatkan tes kompetensi berbasis CAT, wawancara pendalaman tugas, serta evaluasi komitmen pelayanan.
Dalam pembukaan tersebut, Gus Irfan menegaskan bahwa seleksi dilaksanakan tanpa intervensi dari pihak luar. "Saya pastikan tidak ada petugas titipan dalam seleksi ini, bahkan dari keluarga saya sendiri. Ini tradisi baru yang harus dijaga agar seleksi berjalan transparan," katanya.
Gus Irfan juga berharap tradisi baru ini dapat menghilangkan kecurigaan terhadap proses seleksi. "Jika ada yang ingin bermain-main dalam seleksi ini, lebih baik tidak usah dilaksanakan," tandasnya sembari meninjau prosesi wawancara peserta.
Dukungan Infrastruktur dan Sinergi Stakeholder
Sebelum acara, Gus Irfan bersama Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Jaja Jaelani, serta Kakanwil Kemenag Jatim, meninjau fasilitas Asrama Haji Sukolilo, termasuk ruang konsumsi, kamar jemaah, toilet, ruang pertemuan, dan area manasik.
Baca Juga: Baznas Bantul Bantu Modal Lima Pelaku Usaha Kecil
Jaja Jaelani, mewakili Dirjen PHU, mengingatkan pentingnya sinergi antar-stakeholder dalam penyelenggaraan ibadah haji. "Penyelenggaraan haji melibatkan berbagai kementerian, lembaga, dan pihak terkait, baik di dalam negeri maupun Arab Saudi," ujar Jaja.
Ia menegaskan, petugas haji adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah. "Petugas haji harus menjadi pelayan tamu Allah yang melayani dengan sepenuh hati, dedikasi, dan tanpa membeda-bedakan," tegasnya.
Fokus pada Pelayanan Jemaah yang Berintegritas
Jaja juga menekankan pembinaan yang berkesinambungan untuk membentuk jemaah haji yang mandiri. Sementara itu, perlindungan diberikan secara adil, tanpa memandang latar belakang sosial, pendidikan, maupun golongan.
"Bagi peserta yang kelak terpilih, tetaplah rendah hati dan bijaksana dalam menjalankan tugas mulia ini," tutup Jaja.