info-haji

Cuaca Panas, Jemaah Haji Diminta Tak Berlebihan Ibadah Sunah

Minggu, 15 Juni 2025 | 12:50 WIB
Jamaah Haji bersiap pulang ke tanah air. (Istimewa)

KRjogja.com - MAKKAH - Pasca-puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), sebagian jemaah haji masih tinggal di Makkah, Arab Saudi. Masa itu biasanya dimanfaatkan untuk menggenjotkan aktivitas ibadah, padahal kondisi fisik belum sepenuhnya pulih dari menjalani puncak ibadah haji.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatannya, terutama jelang kepulangan. Terlebih, suhu panas ekstrem masih melanda Makkah beberapa waktu terakhir.

"Cuaca siang hari di Makkah masih mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunah, terutama umrah sunnah berulang kali," kata Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) Akhmad Fauzin dalam konferensi pers di Makkah, Sabtu (14/6/2025).

Baca Juga: LTM PWNU DIY Imbau Masjid NU Pasang Plang Identitas

Fauzin mengingatkan bahwa aktivitas fisik berlebih dan suhu ekstrem dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatan jemaah, terutama lansia, berisiko tinggi, dan mereka yang mengalami kelelahan setelah puncak ibadah haji. Ia pun meminta jemaah lebih bijak mengatur waktu ibadah, termasuk saat akan melaksanakan tawaf wada.

"Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk, seperti pagi hari setelah subuh atau malam hari. Jemaah juga diimbau tidak bepergian sendiri, tetap bersama rombongan demi keamanan," ujar Fauzin.

Sebelumnya, jemaah haji dilaporkan banyak yang mengalami batuk pilek setelah menjalani inti ibadah haji sepanjang di Armuzna.

Baca Juga: Muhammadiyah Terus Perkuat Komitmen Membangun Tata Kelola Anti Korupsi

Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskeshaj) Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro menyebut salah satu penyebabnya adalah kebiasaan minum air dingin untuk mengatasi haus di tengah cuaca panas. Hal itu membuat tenggorokan meradang.

"Bahasa awamnya, kalau kita habis panas-panasan, kita minum es, mungkin bisa luka di sini (tenggorokan), atau mungkin berbagai sebab yang akhirnya gangguan di tenggorokannya. sesuatu kayak besi panas disiram air, cuss (bunyi mendesis) gitu," kata Liliek ditemui di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, Kamis, 12 Juni 2025.

"Proses penurunan suhu tidak alami, sehingga jemaah jadi batuk, jadi serak seperti itu. Ada iritasi," imbuhnya.

Baca Juga: Letkol Inf Moh Irwan Afandi Resmi Jadi Danyonif 403/Wirasada Pratista

Maka itu, ia menyarankan jemaah haji alih-alih meminum minuman dingin, pilih konsumsi cairan dalam suhu ruang. "Ini saya dapat air dingin, saya diemin dulu, enggak langsung diminum," kata Liliek.

Selain itu, jemaah haji juga diminta meningkatkan imunitas tubuh dengan disiplin beristirahat dan memerhatikan asupan makanan. Jika sedang tidak sehat, dia mengimbau agar jemaah haji segera mengkonsultasikan kondisi kesehatannya pada tenaga medis di kloter masing-masing, terutama jika dia akan segera pulang ke Tanah Air. (Ati)

Tags

Terkini

Usia Minimal Berangkat Haji Kini Jadi 13 Tahun

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:30 WIB

Ini Temuan Baru Kasus Korupsi Kuota Haji

Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:50 WIB

KBIHU Bimbing Jemaah Haji Makin Cinta Tanah Air

Kamis, 21 Agustus 2025 | 05:48 WIB

Kemenag Siap Serahkan Pengelolaan ke BP Haji

Selasa, 29 Juli 2025 | 10:50 WIB