Kami juga mewawancarai warga yang menjelaskan bagaimana wisatawan dapat belajar membatik langsung di lokasi, sehingga wisata ini memiliki nilai edukatif sekaligus ekonomi.
Perjalanan berlanjut ke Desa Wisata Payung. Desa ini dikenal dengan kerajinan anyaman bambu dan payung tradisionalnya.
Warga desa menyambut kami dengan ramah dan bahkan memperbolehkan kami mencoba proses pembuatan anyaman. Suasana pedesaan yang tenang dan gotong royong masyarakat menjadi nilai tambah yang ingin kami tonjolkan dalam video promosi.
Lokasi terakhir adalah Desa Wisata Bugisan, yang merupakan kawasan wisata budaya dan sejarah. Di desa ini terdapat Candi Plaosan yang menjadi daya tarik utama. Kami mendokumentasikan keindahan arsitektur candi, serta berbagai kegiatan masyarakat yang masih melestarikan tradisi seperti pentas seni dan upacara adat.
Desa Bugisan memperlihatkan perpaduan harmonis antara nilai sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat modern.
Setelah proses pengambilan gambar selesai, kami melanjutkan tahap penyuntingan video.
Proses ini meliputi pemilihan klip terbaik, pengaturan warna, penambahan musik latar, dan penyusunan narasi yang menggambarkan keunggulan masing-masing desa wisata. Kami juga menambahkan logo resmi Disbudporapar Klaten agar hasil video terlihat profesional dan representatif.
Setelah video selesai, hasil karya kami dipublikasikan melalui akun Instagram resmi Disbudporapar Klaten dan berkolaborasi dengan akun Instagram prodi kami, agar promosi ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama generasi muda.
Selama magang, kami tidak hanya belajar aspek teknis seperti pengambilan gambar dan editing video, tetapi juga belajar tentang manajemen waktu, kerja sama tim, dan cara beradaptasi dengan lingkungan kerja instansi pemerintah.
Kami belajar bahwa promosi pariwisata bukan hanya tentang menampilkan keindahan tempat, tetapi juga tentang menggambarkan nilai budaya dan kehidupan masyarakat di dalamnya.
Selain itu, kami juga mengenal budaya kerja yang ada di Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Klaten. Setiap pagi, seluruh pegawai selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai aktivitas.
Hal ini menjadi tradisi yang menanamkan semangat nasionalisme dan rasa disiplin di lingkungan kerja. Meskipun tidak ada kegiatan seperti senam atau tumpengan rutin, suasana kerja di dinas tetap terasa hangat dan penuh kekeluargaan.
Magang ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Kami tidak hanya memperoleh ilmu baru, tetapi juga merasa turut berkontribusi dalam mengenalkan potensi wisata Klaten melalui karya yang bermanfaat.
Pengalaman membuat video promosi di lima desa wisata ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana pemerintah daerah berupaya memajukan sektor pariwisata melalui kolaborasi dengan masyarakat dan mahasiswa.
Melalui kegiatan ini, saya menyadari bahwa pariwisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang cerita, budaya, dan semangat masyarakat di baliknya.
Pengalaman magang di Disbudporapar Klaten telah membuka wawasan baru tentang pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal agar tetap dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas.(Herfin Rahmawati mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta)