KRjogja.com - JAKARTA - Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda menyatakan, pemerintah melalui Kemenristekdikti terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Tanah Air.
Dia menyatakan, prinsip utama pendidikan vokasi adalah mengusung tiga hal, yaitu pendidikan, sosial dan ekonomi.
"Khusus ekonomi, pendidikan vokasi harus relevan dengan agenda-agenda perekonomian di Indonesia," ujarnya di acara Bincang Edukasi "Mendukung Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Tumpuan Pendidikan Vokasi" yang digelar Study Club CEMPAKA bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasaan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kemendikbudristek, Universitas Yarsi, dan Meeting.ai, di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Baca Juga: Tolak Normalisasi Pelanggaran Konstitusi dalam Pencawapresan Gibran
Uuf menyatakan, selama ini, pendidikan vokasi selalu clear dalam menjawab persoalan supply atau penyediaan tenaga kerja. Tapi masih gelap pada sisi demand.
"Berapa jumlah lulusan misalnya untuk teknik kendaraan ringan, berapa sih yang bisa kita hasilnya untuk prodi peternakan. Itu kita clear. Kita ada datanya lengkap," ujarnya.
Tapi hal berbeda jika sudah menyangkut demand. Pendidikan vokasi masih harus meraba-raba. Sehingga kesulitan merelevankan dengan agenda perekonomian yang sedang berjalan.
Uuf menyatakan, kemendikbudristek dalam tiga tahun terakhir berusaha membuka sekat-sekat satuan penddidikan. Berbagai program juga diluncurkan untuk memajukan pendidikan vokasi.
Baca Juga: Di Jalur Merah, Bitcoin Menunggu Rilis Data Ekonomi AS
"Di SMK sekarang ada pusat unggulan, ada juga model pemadanan dukungan. Di perguruan tinggi ada macthing fund. Bermitra dengan menurunkan sekat imajiner satuan pendidikan kita selama ini," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan program-program lain, diantaranya adalah membuat program ekosistem kemitraan di daerah.
"Secara garus besar demand sama, meski akan muncul gap di daerah. Karena itu mendorong pemanfaan sekat-sekat yang makin terbuka di satuan pendidikan dengan mendudukan mereka ke dalam sebuah ekosistem kemitraan di daerahnya," jelasnya.
Baca Juga: 195 Staf Medis di Gaza Meninggal Dunia
Pada akhirnya, para lulusan vokasi diharapkan bisa berkontribusi pada industri bisa berupa kecil, menengah hingga besar. "Bisa juga BUMdes, atau industri yang mau ditumbuhkan," ujarnya.