Jambanisasi TMMD Reguler Kodim Wonosobo Angkat Taraf Kesehatan Warga Lereng Sindoro

Photo Author
- Kamis, 26 Oktober 2017 | 15:41 WIB

Ada kebiasaan kurang baik dilakukan warga salah satu desa di lereng Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). Warga di desa ini sering buang air besar (BAB) di kolam dan membiarkan kotoran manusia itu dimakan oleh ikan. Masyarakat beranggapan budidaya dengan memberikan pakan ikan berupa kotoran manusia akan lebih ekonomis. Kodim 0707 Wonosobo terpanggil untuk mengubah perilaku warga yang tak sehat itu. Melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-100, para prajurit membuat puluhan jamban bagi masyarakat agar warga meninggalkan kebiasaan itu.

Desa Pagerejo yang masuk Kecamatan Kertek termasuk wilayah pra sejahtera di Kabupaten Wonosobo, Jateng. Dari total sekitar 6.000 jiwa penduduk, 727 warga diantaranya masih tergolong miskin dengan mata pencaharian masyarakat kebanyakan sebagai pembudidaya ikan dan petani sayur.

Berada di daerah pelosok sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Sindoro membuat akses informasi warga di desa ini cukup terbatas. Tak heran jika kemudian tingkat pendidikan warga Pagerejo juga rendah dibanding daerah lain di Wonosobo.

Kebiasaan yang sudah dilakukan secara turun-temurun dari para orang tua dahulu masih berlaku di desa ini. Meski tak selamanya baik, namun perilaku tersebut dianggap benar dan terus dilakukan hingga kini.

Salah satunya yakni kebiasaan warga Pagerejo yang masih sering buang hajat di kolam ikan peliharaan. Perilaku tersebut telah berlangsung lama dan sampai sekarang fenomena itu masih bisa ditemui di desa ini.

Warga beranggapan, kotoran manusia masih memiliki nilai guna dengan dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Sistem budidaya ikan dengan diberi pakan berupa tinja yang merupakan kotoran manusia diyakini warga dapat membuat ikan lekas besar sehingga bisa cepat dijual.

“Dari sisi ekonomi memang hal itu lebih menguntungkan, namun dari kesehatan jelas akan berdampak buruk bagi lingkungan maupun orang lain yang mengkonsumsi ikan dengan pakan kotoran manusia tersebut. Dari segi sosial, perilaku demikian itu juga tidak dibenarkan karena akan ditiru masyarakat lainnya,” ungkap Kepala Desa Pagerejo, Udi Wahayu.

Udi Wahayu menjelaskan, selain memang persoalan perilaku yang sudah berlangsung turun-temurun itu, banyaknya warga yang belum memiliki jamban sehat juga menjadi salah satu faktor mengapa fenomena sosial tersebut terjadi di desa yang terdiri dari enam dusun tersebut. Dari catatan kantor desa setempat, setidaknya masih ada 800 kepala keluarga (KK) di Pagerejo hidup tanpa memiliki jamban bahkan kamar mandi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X