Membudayakan Sadar Bencana, Kurangi Dampak Tsunami

Photo Author
- Jumat, 29 September 2017 | 07:00 WIB

TERLETAK di pesisir dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 25 kilometer, menjadikan Kabupaten Purworejo sasaran telak apabila terjadi tsunami di Samudera Hindia. Bencana itu pernah menerjang Purworejo pada tahun 2006, dipicu oleh gempa bumi tektonik di lepas Pantai Pangandaran. Tidak ada warga setempat yang menjadi korban, karena wilayah pesisir Purworejo masih sepi kala itu. 

Bagaimana jika bencana itu terulang sekarang? Mungkin kondisinya akan berbeda, karena sekarang banyak warga Purworejo yang beraktivitas di pesisir sebagai nelayan tangkap, petambak udang, atau membuka usaha pariwisata. Sebagian dari mereka pun memilih tinggal dekat pantai.  

Lahan pasir pantai yang dulu gersang dan terbengkalai, saat ini hampir penuh tambak udang dan bangunan semipermanen milik warga. "Bayangkan jika tsunami terjadi sekarang, jelas berdampak pada masyarakat," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Drs Edi Purwanto, kepada KR, Kamis (28/9). 

Faktanya, gempa bumi kuat tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Potensi gempa di Pantai Selatan Jawa kuat karena wilayah itu merupakan zona aktif subduksi. Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia bertemu di selatan Jawa.

Beberapa peneliti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) 

yang meneliti lapisan tanah di pesisir Purworejo mengungkap adanya potensi 

tsunami. Mereka menemukan deposit bekas tsunami yang diperkirakan terjadi 

pada tahun 1600-an, 1700-an, dan dekade 1880. Peristiwa itu diperkuat 

dengan adanya catatan milik pemerintah Belanda. 

Menurut Edi, para peneliti kini fokus mengamati gempa bumi berskala rendah di pesisir selatan Jawa Timur dan Jawa Barat yang sering terjadi akhir-akhir ini. Di sisi lain, gempa justru jarang terjadi di pesisir Jawa Tengah dan Jawa Barat bagian barat. Fenomena inilah yang perlu diwaspadai, sebab tumbukan lempeng di wilayah dengan intensitas gempa yang rendah malah menyimpan energi besar yang berpotensi 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X