Membudayakan Sadar Bencana, Kurangi Dampak Tsunami

Photo Author
- Jumat, 29 September 2017 | 07:00 WIB

Salah seorang warga Desa Gedangan, Sujadi, mengatakan, tsunami tidak pernah dirasakan warga di desanya. Ombak tahun 2006 tidak sampai menerjang desa karena terhalang gumuk pasir di tepi pantai. "Kami tahu dulu ada tsunami, tapi di sini aman-aman saja," ucapnya. 

Bencana tsunami termasuk asing di telinga warga. Awalnya warga tidak 

tahu apa yang harus diperbuat apabila bencana itu datang. Namun, kini 

Sujadi mengaku paham bagaimana mengantisipasi bencana. Apalagi 

pemerintah juga memasang EWS di Gedangan. 

"Kami jadi semakin tenang, setidaknya bakal tahu akan ada tsunami dan langsung lari lewat jalur evakuasi ke titik kumpul, lalu berangkat ke pengungsian," paparnya. 

Upaya mencegah dampak tsunami juga dilakukan oleh relawan lingkungan. Kelompok relawan yang sekarang ini gencar menghijaukan pesisir adalah Komunitas Mangrove Purworejo (Komangjo). Komunitas ini menanam aneka jenis bakau di Sungai Pasir yang menghubungkan muara Sungai Bogowonto dengan Sungai Jali. Mereka berhasil menghijaukan sungai di wilayah Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo hingga Desa Gedangan. 

"Awal 2015 kami mulai menanam bakau. Hal paling sulit adalah mengajak 

warga untuk terlibat dalam konservasi pesisir," ujar Sapto Pamungkas, 

salah satu relawan Komangjo. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X