terlepas menjadi gempa berskala kuat.Â
"Ada potensi yang disebut Jawa Megathrust dengan kekuatan mencapai 8 SR. Perlu juga diingat pendapat para ahli bahwa gempa bumi memiliki siklus yang pasti akan terulang," tuturnya. Â
Kekuatan alam memang tidak dapat dihalangi. Namun, manusia wajib mengantisipasi dampaknya. Prinsip itulah yang dipegang BPBD Kabupaten Purworejo. Sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat pesisir agar sadar potensi bencana tsunami terus dilakukan.  Â
Pada kenyataannya, bukan hal yang mudah untuk menyadarkan masyarakatÂ
pesisir Purworejo. Di awal sosialisasi dilakukan, mereka sulit mempercayai ancaman bahaya tsunami. Sebab bencana besar memang tidak pernah melanda, kecuali tsunami Pangandaran yang dampaknya hampir tidak dirasakan warga di wilayah tersebut.Â
Sosialisasi diawali dengan pembuatan rencana kontijensi tsunami tahun 2015. BPBD menggelar sosialisasi keliling desa pesisir, memasang perangkat Early Warning System (EWS) di tujuh desa, dan membuat jalur evakuasi. Para relawan juga dilatih dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang dibentuk di desa-desa rawan tsunami. Puncaknya adalah gladi lapang tsunami yang digelar di Desa Gedangan, Kecamatan Purwodadi.Â
Untuk memudahkan pelaksanaan tugas pemantauan kerawanan bencana, relawan memanfaatkan sarana komunikasi terkini. Salah satunya yakni media sosial (medsos) yang dipandang efektif untuk saling mengabarkan situasi dari wilayah masing-masing.Â
"Kami memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya yakni media sosial. Hasilnya, informasi semakin cepat menyebar sehingga memudahkan koordinasi," tambah Edi. Â