Krjogja.com - PURWOREJO - Salah satu sentra durian lokal terbaik di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yakni Kecamatan Kaligesing. Memasuki panen raya tahun ini, banyak penikmat buah raja yang datang langsung berburu ke Kaligesing, khususnya saat libur akhir pekan.
Durian lokal Kaligesing memang dikenal memiliki cita rasa yang khas, unik dan beragam. Durian itu memang dihasilkan dari pohon-pohon yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun. JIka dihitung, populasi pohon durian di Kecamatan Kaligesing mencapai ribuan pohon.
Kemarau panjang tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Kaligesing. Sebab, hampir semua pohon durian berbuah di musim durian tahun ini, kendati sebagian titik kekurangan air yang menyebabkan daging durian sedikit tipis. Dalam sebulan terakhir, aktivitas para petani durian di gugusan Menoreh Kaligesing ini begitu sibuk.
Baca Juga: Fenomena Gus Iqdam Rangkul Jutaan Jamaah, Begini Kata Sosiolog Atma Jaya
Pantauan Kedaulatan Rakyat, lapak-lapak musiman yang menjajakan buah durian sudah menjamur di kanan dan kiri jalan Purworejo-Kaligesing-Jogjakarta. Kendaraan roda empat banyak yang singgah, khususnya di akhir pekan, kebanyakan justru kendaraan luar kota, jika dilihat dari plat nomornya. Plat Yogyakarta, Semarang bahkan Jakarta.
Sebagian dari mereka mengaku sengaja menyempatkan diri datang untuk mencoba durian lokal Kaligesing, kendati sebagian juga mengatakan secara kebetulan melintas saat melakukan perjalanan Jakarta-Jogja dan ingin membuktikan kabar lezatnya durian lokal Kaligesing.
"Musim durian tahun ini hampir semua pohon berbuah, tahun ini memang benar-benar panen raya," ucap salah satu petani durian, Anik Ratnawat, warga Dusun Jeketro, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Rabu (06/12/2023).
Baca Juga: Warga Yogya Pasang Spanduk Penolakan Ade Armando di Sekitar Rumah Erina Gudono
Anik menjelaskan, ia memiliki puluhan pohon durian di hutan, kebanyakan sudah berumur puluhan tahun, ada juga yang 100 tahun lebih. Pohon-pohon durian yang heterogen itu sudah ada sebelum ia lahir, ditanam oleh kakek nenek moyangnya.
"Itu kenapa durian lokal disini jarang yang diikat dengan tali rafia di pohon agar tidak jatuh seperti durian montong, karena pohonnya tinggi sekali, jadi kalau disini durian ditunggu jatuh dan dipastikan masak, itu kelebihan durian lokal Kaligesing," jelasnya.
Sebetulnya banyak sekali penamaan jenis durian lokal di Kaligesing, ada durian kunir dengan ciri khas kulit serta daging buah durian yang khas berwarna kuning dengan citarasa legit. Ada juga durian petruk, durian botol, durian cangkrang, durian pucuk hitam dan banyak lagi.
"Kalau durian khas yang kami miliki yakni durian durian pithi dan durian lulang, dua jenis durian lokal hanya dibedakan ukuran, pithi relatif kecil dan lulang lebih besar, namun untuk tekstur daging duriannya nyaris sama, dagingnya tebal dengan perpaduan rasanya manis dan pahit menjadi legit bikin ketagihan," ujarnya.
Ditambahkan, musim durian tahun ini diprediksi lama, hampir pohon yang belum selama ini belum pernah produksi di musim tahun ini berbuah, kemungkinan puncak musim durian masih di akhir Januari 2024 mendatang. Warga biasanya mengambil buah durian yang jatuh di sore hari, kemudian akan dijual pagi harinya atau diinapkan semalam untuk memudahkan proses membukanya.
Di dataran yang rendah, warga biasanya memasang pagar dari bambu dan pelepah kelapa di area durian jatuh, sementara di dataran tinggi kadang hanya hanya ditunggu di ceruk-ceruk lereng perbukitan. Sementara kearifan lokal warga muncul di dataran-dataran tinggi itu.