Krjogja.com - TEMANGGUNG - Pada HUT Kemerdekaan RI ke 80, Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kedu Utara memberikan penghargaan pada tokoh dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) berprestasi di wilayah kerja.
Penghargaan diberikan Administratur KPH Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati, usai upacara bendera di depan kantor tersebut, Minggu (17/8).
Baca Juga: Bantul Dukung Penuh Upaya Peningkatan Produksi Pertanian
Administratur Perhutani KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati, Senin (18/8) mengatakan Perhutani memberikan penghargaan pada LMDH dan tokoh masyarakat yang punya kontribusi positif menjaga kelestarian lingkungan hutan dan pengelolaan hutan.
"Tanpa LMDH Perhutani bukan apa-apa. Mereka yang telah berjasa dalam menjaga hutan," kata Maria Endah Ambarwati.
Dikatakan ada 140 LMDH di KPH Kedu Utara. Mereka ada yang bergerak di sektor wisata, pertanian hutan dan lainnya.
Baca Juga: Kisruh PBB-P2: Antara Kebutuhan Daerah dan Beban Warga
Dia mengemukakan penghargaan antara lain pelopor dalam pelestarian hutan diberikan pada Joko Suryanto koordinator Omah Alam Wonosobo, Setyoko LMDH Argo Mulyo Candiroto, Muhtarom LMDH Ardi Mukti Lestari Ambarawa.
Penghargaan sebagai pelopor dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan perusahaan diberikan pada LMDH Muncar Maju Lestari Candiroto, LMDH Kertosari Wono Asri Candirto dan LMDH Giri Tirto Wonosobo.
Sedangkan untuk pelopor dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan diberikan pada LMDH Wono Santoso Ambarawa LMDH Sumbing Lestari Magelang dan LMDH Tegal Makmur Temanggung.
"Kami terus berjuang agar Hutan terus lestari dan memberikan manfaat untuk ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan," kata dia.
Usia kepala tujuh tidak mengendurkan semangat Sugito, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tegal Makmur dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan di Lereng Gunung Sindoro wilayah Kecamatan Ngadirejo Temanggung.
Sugito termasuk pioner budidaya tanaman kopi arabika di bawah tegakan di wilayah hutan milik Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kedu Utara.
Telah lebih 25 tahun, ia berjuang bersama sejumlah temannya yang tergabung di LMDH Tegal Makmur untuk mengelola hutan.