KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Keluarga korban tewas diksar maut Mapala UII mengaku kecewa dengan penyidik Polres Karanganyar karena tidak menghadirkan tersangka kasus tersebut, Yud dan Ang, dalam rekonstruksi tindakan kekerasan di Tlogodringo, Gondosuli, Tawangmangu, Senin (13/3/2017). Penyidik hanya menghadirkan saksi peserta, sedangkan tersangka dan korban diperankan model.
“Saya sangat ingin lihat pelakunya. Seramnya seperti apa orang itu sampai membuat anak saya meninggal dunia. Tindakan jahiliyah seperti apa yang diperbuatnya. Tapi sangat disayangkan kenapa penyidik tidak menghadirkannya?†kata Syafii, ayahanda almarhum Ilham Nurfadmi Listia Adi kepada wartawan di Tlogodringo.
Baca Juga : Rekaman Penganiayaan Diksar UII Bikin Miris
Syafii bersama putrinya datang bersama rombongan saksi dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) UII Yogyakarta. Sebelumnya, keluarga korban Ilham ini menginap semalam di Yogyakarta usai tiba dari Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (12/3/2017).
Syafii menyaksikan adegan per adegan kekerasan oleh Yud dan Ang terhadap para korban dan peserta diksar The Great Camping (TGC) ke-37 mulai hari pertama kegiatan di lereng Lawu dimulai 14 Januari lalu. Anggota kepolisian memerankan Yud dan Ang, serta korban tewas Muhammad Fadli, Ilham Nurfadmi Listia Adi dan Syaits Asyam.
“Benar-benar kejam dan sadis. Mereka sangat jahat, mudah-mudahan dihukum mati,†ucap Syafii.
Adi Suryanto, ayahanda almarhum Muhammad Fadli mengatakan rekonstruksi di lokasi putranya menemui ajal sungguh membangkitkan emosi. Pria asal Batam, Kepulauan Riau itu ditemani adik perempuan dan iparnya dari Kudus.
Berlainan dengan komentar orangtua Ilham, Adi menganggap rekonstruksi bisa lebih lancar dengan tidak dihadirkannya dua tersangka.