Krjogja.com - Fenomena kontroversial terkait seorang pria yang diserang dengan luka bacok di wajah dan tubuhnya telah menjadi viral melalui video yang beredar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Dirmanto, menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks dan tidak benar.
Dirmanto mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atau memprovokasi isu yang belum jelas kebenarannya.
Pada 15 Februari 2024, Dirmanto menekankan agar video terkait kasus KPPS yang dibacok tidak disebarkan, karena informasinya tidak dapat dipercaya.
Baca Juga: Bima Perkasa Ungkap Harapan untuk Presiden Terpilih Indonesia
"Video terkait kasus petugas KPPS yang dibacok itu adalah informasi hoaks, tolong jangan disebarkan," ungkap Dirmanto, pada Kamis (15/02/2024).
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya agar tidak terjadi penyebaran hoaks yang merugikan.
Hingga berita ini ditulis, situasi di desa tersebut telah kondusif setelah mediasi dilakukan dengan sukses.
Baca Juga: Komeng Viral dengan Foto Kocaknya di Surat Suara DPD RI, Begini Faktanya dan Respon Netizen
Pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) terkait berjalan aman, memberikan gambaran positif terhadap keberlanjutan proses demokratisasi.
Dirmanto, seorang perwira berpangkat tiga melati di pundak, kembali menghimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi hoaks yang dapat merugikan stabilitas sosial.
Hoaks, sebagai informasi palsu, dapat menciptakan kekacauan dan ketidakstabilan di masyarakat jika tidak segera ditindaklanjuti.
Masyarakat perlu memiliki kesadaran akan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya melalui media sosial atau saluran komunikasi lainnya.