“DWC ini memiliki jaringan di dunia LC, penyanyi karaoke. Terkait perekrutan itu via WA, mulut ke mulut. Kemudian menjanjikan korban, sudah disediakan DWC, dan diawasi K untuk pelaksanaan prostitusi online,” jelas Indra.
Baca Juga: UGM Kirim Tim Trauma Healing ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
K juga menyiapkan peralatan seperti alat kontrasepsi. Setelah pengguna melakukan pemesanan, uang disetor ke DWC untuk dibagi.
Untuk mencari pelanggan, admin open BO menggunakan foto perempuan lain. Setelah melakukan pemesanan, pelaku mendatangkan korban untuk melayani pemesan.
Sementara itu, DWC mengaku tidak mengetahui bahwa korban masih dibawah umur. Sebab menurutnya, korban sudah nampak seperti orang dewasa.
Dia mengaku sebelumnya sudah memiliki perempuan lain yang diperdagangkan untuk menjadi PSK.
“Rata-rata saya perbulan Rp 3 juta,” katanya.
Baca Juga: UGM Kirim Tim Trauma Healing ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
Sementara pelaku lain, K mengungkapkan, bahwa dalam sehari, keuntungan yang didapatkan dan semingu mencapai Rp 7 juta.
“Dari mas Dito itu pasang harga Rp 500 ribu untuk satu kali, nettnya Rp 300 ribu, bisa di nego. Per orang bisa dua kali sehari melayani pelanggan,” ungkapnya. (Mul)