Lynn diliputi kecemasan berlebih begitu langkahnya mencapai meja sang dosen. Perempuan 22 tahun itu meremas kertas di tangannya. Obrolan telah dibuka, tapi lithium dari dokternya seperti tidak berperan banyak menstabilkan mood-nya.
Fokusnya tiba-tiba hilang, rasanya amat sangat sedih dan payah, tenaganya seperti hilang tak bersisa. Dia buru-buru keluar ruangan dan tangisnya seketika pecah begitu saja.
Temannya menuntun dia ke sisi lain gedung yang cukup sepi. Tapi sebelum sampai, Lynn spontan mendekat ke pagar dan bersiap menaikinya. Lynn berusaha melompati pagar.
Kepanikan besar terjadi. Seluruh pikirannya hanya tertuju pada susunan paving jauh di bawahnya. Dia ingin mati. Temannya meraih tangan Lynn, menariknya dari keramaian dan pagar. Mereka duduk di sudut lorong hampir dua jam, menunggu tangisnya selesai.
Tersakiti Karena 'Dihakimi'
Lynn salah satu orang yang positif mengidap bipolar tipe I. Perubahan suasana hatinya bisa sangat cepat dari fase manik/mania ke depresi. Dia mendatangi dokter umum, psikolog, dan psikiater, totalnya empat orang, dan mereka mengatakan diagnosa yang sama.Â
Sesi konselingnya telah berlangsung berbulan-bulan. Puluhan obat antipsikotik, antidepresan, penstabil mood, telah ditelannya. Terakhir, setelah percobaan terjun itu, dia harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari karena depresinya tak kunjung membaik.