PULUHAN ribu wisatawan membanjiri kompleks candi Arjuna Dieng Banjarnegara, Minggu (5/8/2018). Kehadiran mereka untuk mengikuti ritual pencukuran rambut gimbal sejumlah anak, yang merupakan puncak acara Festival Budaya Dieng atau Dieng Culture Festival (DCF) ke-9 tahun 2018.
"Ya, inilah Dieng dengan kekayaan budayanya. Ritual seperti ini hanya ada di Dieng dan selalu dibanjiri pengunjung dari seluruh pelosok negeri," ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, sesaat sebelum ritual dimulai, seraya menyatakan, budaya dan kearifan lokal itu, harus dilestarikan.Â
Baca Juga:Â Nih, Hal Baru di Dieng Culture Festival 2018
Peserta pemotongan rambut gimbal berjumlah 12 anak, sebagian besar asal pegunungan Dieng wilayah Banjarnegara dan Wonosobo serta anak dari Jabar.
Sebelum dilakukan pemotongan rambut, ke-12 anak dikirab menggunakan dokar dari pusat Desa Dieng Kulon menuju candi Dharmasala untuk dijamas terlebih dahulu. Prosesi dipimpin sesepuh adat Dieng, Mbah Sumanto.
Baca Juga:Â Dieng Culture Festival Bidik 100.000 Wisatawan
Usai dijamas, anak-anak usia 4-6 tahun itu dibawa ke candi Arjuna, yang telah disiapkan sebagai tempat upacara pemotongan rambut gimbal. Gubernur Ganjar Pranowo, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Kepala Dinas Pariwisata Jateng Urip Sihabudin dan perwakikan Kemenpar secara bergantian ikut mencukur.Permintaan anak-anak lugu itu, sangat beragam. Puput Cahya Ningsih (7), putri Mesngat dan Darsiah, warga Dukuh Piasa RT 05 Desa Wanaraja Wanayasa Banjarnegara misalnya, minta ponsel dan mercon. Kemudian Fitria Nur Rahmadzani (8), anak keluarga Roim asal Wonokerso RT 05/03 Wonosari Wonosobo meminta bakso, wortel, tempe gembus, sepeda dan burung kenari. Â
Anak lainnya, Elsa Fitriani (9), putri pasangan Nuryanto dan Tutur asal Desa Sidengok Pejawaran Banjarnegara meminta kambing jantan besar dan biskuit dua bungkus besar. Sedangkan Mysha Kirana Saputra (5), anak asal Samabumi RT 01/01 Bumitirto Selomerto Wonosobo, meminta anak entok atau meri serta sepatu roda.Â