Lesbumi Semarakan 500 Tahun Sunan Kalijaga dan Harlah ke-94 NU

Photo Author
- Selasa, 11 April 2017 | 07:31 WIB

YOGYA,KRJOGJA.com - Sebagai upaya turut menyemarakkan Hari Lahir (Harlah) ke-94 Nahdlatul Ulama (NU) berdasar perhitungan kalender hijriyah yang didirikan pada 16 Rajab 1344 H sekaligus memperingati 500 Tahun Sunan Kalijaga, Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PWNU DIY bakal menggelar rangkaian acara, 12-14 April 2017.

Kegiatan tersebut akan dilangsungkan di dua tempat berbeda, yakni Pondok Pesantren Kaliopak Jalan Wonosari Km 11 Klenggotan Srimulyo Piyungan Bantul, Rabu (12/4/2017) serta di di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jalan Lowanu 47 Mergangsan Yogyakarta, Kamis-Jumat (13-14/4/2017).

"Kegiatan ini sebagai bentuk mengambil cermin dan tradisi bangsa kita melalui ajaran leluhur, khususnya ajaran para wali termasuk Sunan Kalijaga kurun waktu 500 tahun lalu. Dalam ujaran pujangga Ronggowarsito disebutkan akan ada perubahan besar tiap 500 tahun dengan hadirnya Sabdo Palon dan Nayagenggong. Namun yang pasti, 500 tahun lalu merupakan momentum sejarah besar yang mengawali perjumpaan bangsa Indonesia dengana arus besar dari berbagai bangsa termasuk bangsa Barat," papar Ketua Lesbumi PWNU DIY KH Jadul Maula kepada wartawan di UNU Yogyakarta, Senin (10/4/2017).

Saat itulah menurut Kiai Jadul, Wali Sanga segera membangun kerja kebudayaan untuk membangun karakter dan jati diri bangsa. Manifestasi hal tersebut bisa dilihat dari keberadaan Islam adat Indonesia, terlebih Pulau Jawa karena agama dibangun lekat dengan budaya dan tidak tercerabut dari akarnya.

"Justru Islam menjadi rahmat dan kesejahteraan di tengah masyarakat. Saedang Yogyakarta sendiri menjadi wilayah dakwah Sunan Kalijaga yang mengedepankan budaya kesenian untuk mengajarkan Islam, termasuk sistem ketatanegaraan yang kemudian diadopasi Kerajaan Mataram Islam hingga ke penerusnya Kraton Yogyakarta. Sedang NU sendiri sebagai penerus ajaran Wali ingin mengambil sejarah tersebut sebagai cermin menapaki masa depan," lanjut pengasuh Ponpes Kaliopak ini.

Menyemarakkan kegiatan ini, akan digelar beragam acara yang sarat nilai filosofi, unsur seni serta budaya. Diawali dengan Pidato Kebudayaan dari KH Ng Agus Sunyoto MPdI dilanjutkan pertunjukan Wayang Sadat (Wali Sanga Reborn) mengangkat lakon 'Hadeging Nagari Mataram' di Ponpes Kaliopak mulau pukul 19.30 WIB.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan Kirab Tirta Perwitasari berupa air suci di dalam kendi ayang diambil dari 3 sumber mata air peninggalan Sunan Kalijaga, yakni Sendang Banyu Urip, Sendang Kasihan dan Tuk Sibedug. Kirab akan dikawal rombongan motor antik berangkat dari Ponpes Kaliopak menuju UNU Yogyakarta pukul 08.00 WIB. Selain itu juga akan disemarakkan Jatilan Santri, Stand Up Comedy diakhiri pertunjukan wayang kulit lakon 'Hasta Brata Kawedar' dibawakan Ki Ardhi Purbo Antono SPd di UNU Yogyakarta, Kamis (13/4/2017) malam.

Pada esok harinya, Jumat (14/4/2017) akan ada seminar nasional 'Mencari Jati Diri Bangsa dalam Ketatanegaraan' bersama Prof Purwo Santosa dan Prof Mahfud MD di UNU Yogyakarta pukul 09.00 WIB dilanjutkan workshop Desa Budaya DIY diakhiri tausiah kebangsaan bersama Ketum PBNU Dr KH Said Aqil Siradj MA pukul 20.00 WIB. (R-7)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X