Membincang Bunyi yang Menumbuhkan Tanaman di FKY 2023

Photo Author
Ary B Prass
- Kamis, 28 September 2023 | 21:39 WIB
Talk Show wicara Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 yang bertajuk 'Menelisik Relasi Antara Hasil Panen dan Bunyi' di Menoreh Farm Stay (Istimewa)
Talk Show wicara Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 yang bertajuk 'Menelisik Relasi Antara Hasil Panen dan Bunyi' di Menoreh Farm Stay (Istimewa)

Krjogja.com - Soal musik yang ternyata mampu memengaruhi pertumbuhan tanaman sebenarnya bukan hal baru di dunia. Sciencing, kanal sekaligus web yang mengedepankan penelitian dan kabar terbaru dari biologi, fisika, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya memaparkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa suara mampu merangsang pertumbuhan tanaman.

Penelitian tersebut juga memaparkan bahwa tanaman yang terpapar suara selama enam jam sehari menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan dengan tanaman dalam kelompok kontrol tanpa suara.

Seperti manusia, tumbuhan mengenali getaran yang berasal dari musik dan bunyi-bunyian kemudian meresponsnya. Namun tumbuhan tidak hanya bereaksi terhadap musik saja karena mereka akan berkembang dengan baik pula apabila mendengar suara-suara lainnya.

Baca Juga: Implementasi Ajaran 'Neng-Ning-Nung-Nang' Mahasiswa Akuntansi UST pada 'Campus Visit to Company'

Program wicara Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 yang bertajuk "Menelisik Relasi Antara Hasil Panen dan Bunyi" di Menoreh Farm Stay beberapa waktu lalu bersama Dwi Pertiwi (Yayasan Bringin) dan musisi Anggung Suherman (Bottlesmoker) memberi bukti lewat pengalaman mereka sendiri.

Sebagai petani, Dwi mengaku sering berbicara bahkan mengomel dengan tumbuh-tumbuhannya. Ia menceritakan salah satu contoh kasusnya. Dwi pernah berkebuh lemon saat di Australia. Namun, tumbuhan itu kena penyakit.

Bermacam cara dilakukan untuk mengembalikan kondisi lemon itu tetapi tidak ada yang berhasil. Ketika penyakitnya semakin parah, Dwi mengobrol pada lemonnya, semacam meminta izin.

Baca Juga: Malioboro Coffee Night 2023 Tak Hanya Bagi Ribuan Kopi Gratis, Selipkan Edukasi

"Eh, kamu tak gunduli ya daun-daun mu, jangan marah. Nanti tak kasih nutrisi supaya rambutmu bagus," beber Dwi pada peserta diskusi menirukan secara presisi cara bicaranya pada tumbuhan lemon.

Kemudian sekitar tiga Minggu, lemon tersebut tumbuh sangat bagus. Dwi menyemprotnya juga dengan nutrisi, rutin tiga hari sekali. Akhirnya lemon itu pun berbuah. Di sisi lain, ada lemon yang Dwi potong daun-daunnya secara asal tanpa meminta izin. Lemon ini pun tidak pernah berbuah.

Filosofi Jawa mengenal Kawruh, yakni nilai-nilai pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan gejalanya. Bahasa dan perilaku terhadap tumbuhan masuk ke dalamnya. Menurut Dwi, ada empay hal dalam bahasa Jawa yang harus dimiliki jika ingin memahami bahasa alam.

Baca Juga: 'Rungkad' Bikin Ambyar Wisuda STIKes Akbidyo

Pertama, gemi, yang artinya hemat. Kedua, setiti mengerjakan segala sesuatu dengan cermat, jujur dan berhati-hati. Ketiga, niteni, mengingat-ingat dengan cermat, penuh kejujuran dan hati-hati. Dan yang terakhir ke empat, titen, artinya ingat tanpa harus mengingat karena sudah menempel di kepala.

"Di barat ada Observe and Interact, yang mengajarkan bagaimana mengamati pola-pola dan siklus tumbuhan dengan pencatatan, serta mengingat dengan penuh kesadaran bagaimana, kapan, penanda, penyebab terjadinya pola-pola dan siklus dengan mengidentifikasi terjadinya pengulangan. Intinya sama dengan filosofi Jawa tadi, cuma di sana baru muncul tahun 1970-an. Ilmu kita malah menghilang, aneh kan?" kata Dwi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X