KRjogja.com - YOGYA - SUMONAR, festival video mapping dan seni cahaya tahunan akan kembali digelar pada 25 November hingga 5 Desember 2023 berpusat di Museum Affandi dan Fasad Gedung BNI di kawasan Nol Kilometer.
Selain sebagai ajang presentasi karya, festival ini juga menjadi tempat berkumpuinya para pelaku dan pecinta seni cahaya dari Indonesia bahkan dunia.
“Tahun ini sudah memasuki tahun ke - 10, kita mengadakan video maping di Yogyakarta. Untuk SUMONAR sendiri sudah edisi ke-4. Tahun ini kita merayakan 10 tahub bermain video maping. Dimulai dari FKY kemudian JVMP dan berganti nama menjadi SUMONAR,” jelas Donny Raphael, Direktur SUMONAR pada presscon di Museum Affandi, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga: Mahasiswa Bertopeng Gelar Aksi Diam di Tugu, Hal Ini yang Disuarakan
“Biasanya kita mengadakan di Jogja National Museum, Tahun ini kita memilih museum Affandi karena semangat dan rohnya related dan cocok secara tidak sengaja. SUMONAR tahun ini secara ikon bisa dibilang Affandi banget, seperti pohon Randu Alas yang tumbuh di depan museum,” imbuhnya.
"Tahun ini mengangkat tema Being as Such, kalau dibaca secara harfiah dalam Bahasa Indonesia bermakna sejauh yang ada, sebuah terms yang saya pinjam dari Aristoteles untuk menerjemahkan fenomenologi metafisika. Membicarakan realitas yang tidak serta merta kita pahami yang ada. Realitas tidak hanya yang kasat mata tapi juga realitas sosial, realitas budaya serta transisi – transisinya,” jelas Kurator SUMONAR Ignatia Nilu.
“Sumonar ini digelar di masa transisi politik. Menarik, bagaimana kita membaca transisi polirik dari kaca mata seni budaya. Setiap transisi politik juga ada transisi sosial, ada yang baik ada yang tidak, dan hal tersebut direspon seniman dengan karya,” jelas Nilu lebih lanjut.
Baca Juga: Konser Perubahan Digelar di Kopi Lembah UGM
SUMONAR tahun 2023 ini menyajikan program presentasi khusps karya Affandi dan Sudjojono ,dua tokoh bersejarah dalam seni rupa Indonesia yang karyanya sudah menjadi legenda. Menyandingkan dua karya maestro sebagai teladan sekaligus memberi gambaran tentang sejarah seni di indonesia, dan terakhir mendedahnya berdasarkan perspektif ruang publik. SUMONAR ingin kembali kepada semangat beliau berkarya semasa hidupnya, dan menjadi ruang bagi SUMONAR berdinamika, tumbuh dari waktu ke waktu.
Sederet seniman yang bakal berpartisipasi dalam perhelatan SUMONAR kali ini yaitu : Affandi Furyco, Kevin Rajabuan, Amaya Madrigal, Gunawan Maryanto, MoDAR, Angel Sandimas, Hendry Prasetya, MN Qomaruddin, Ari Dykier, Heri Dono, Rodar, Cute Monster, Indiegueritias, S. Sudjojono, Dhanank Pambayun, Innerlight, Studio Gambar Gerak, Fanikini, Ismoyo Adhi, Frau, dan Jonas Sestakresna.
Baca Juga: Timnas U 23 Masuk Grup Neraka Bersama Tuan Rumah Qatar, Optimis ke Olimpiade?
Untuk menikmati pagelaran SUMONAR di Museum Affandi setiap harinya pengunjung dikenakan tiket mulai dari Rp. 50.000 (pelajar/mahasiswa), Rp. 75.000 (Umum), dan Rp.100.000 (wisatawan asing). Sedangkan pertunjukan video maping di kawasan Titik Nol Kilometer bisa dinikmati masyarakat secara gratis pada 01 – 03 Desember 2023.(*)