KRjogja.com - SEMARANG - Sanggar Tari Greget Semarang dibawah asuhan Yoyok Bambang Priyambodo menunjukkan komitmennya mencetak generasi muda, khususnya anak-anak di kampung-kampung wisata Kota Semarang menjadi penari. Mereka diajari menari dan menguasai tarian yang diciptakan sesuai tema kampung mereka.
“Ini merupakan bagian mempertahankan kelestarian seni tari Indonesia dan juga mengajak anak-anak untuk mencinasi seni budaya. Kami ajari mereka secara cuma-cuma. Bahkan saya sendiri yang menciptarkan tarian untuk mereka. Harapannya setiap kampung wisata di Semarang memiliki tarian sesuai dengan tema dan karakter masyarakat setempat,” ujar Yoyok Bambang Priyambodo saat menggelar latihan di Kampoeng Djadoel, Kampung Batik Semarang, Jumat (24/11/2023).
Pelatihan tari di Kampung Batik ini merupakan pelatihan yang keempat, setelah di Genuk, Kampung Brintik dan Kampung Melayu. Materi tari yang diberikan menurut Yoyok adalah Tari Batik Semarangan.
Baca Juga: KPR BRI Property EXPO 2023 Semarang Sasar Milenial
“Tari Batik ini kami persembahkan untuk warga Kampung Batik. Kami ajarkan kepada anak-anak dan warga agar dalam menyambut tamu wisatawan bisa dibawakan sebagai tarian penyambutan. Jadi kami sesuaikan temanya yakni Batik,” lanjut Yoyok.
Tari Batik Semarangan ini dibuat berdasarkan kajian dan melalui rizet sejarah batik di Kota Semarang, termasuk Kampung Batik yang letaknya tak jauh dari Kota Lama Semarang.
Ada banyak nilai, makna dan filosofi yang digali serta ditemukan dalam rizet dan dituangkan ke dalam seni tari garapan Yoyok Bambang Priyambodo. Sehingga tarian ini layak ditonton karena ada muatan tuntutannya.
Luwiyanto, warga Kampoeng Djadoel Kampung Batik Semarang merasa senang karena diberi hibah Tari Batik Semarang dari Maestro Tari Indonesia Prof Dr Yoyok Bambang Priyambodo. “Kami menyambut bahagia dan banyak yang tertarik untuk berlatih. Karena ini satu kesempatan, apalagi yang melatih langsung empunya tari berkelas internasional,” ujar Luwiyanto.
Baca Juga: UMP 2024 Naik, Situasi dan Kondisi DIY Adem Ayem
Selain Tari Batik Semarangan, Yoyok juga menciptakan tari ‘Putri Brintik’ untuk warga Kampung Brintik atau yang kini dikenal sebagai Kampung Pelangi. Juga tarian Manggar Kampung Melayu untuk masyarakat Kampung Melayu Petek Semarang.
Program Bhakti Sosial Tari Greget dengan cara menghibahkan tarian berikut melatih masyarakat menari oleh Yoyok Bambang Priyambodo ini mendapat support dari Pemerintah Kota Semarang, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kota Semarang.
Harapan Yoyok setiap Kampung di Kota Semarang mampu mengembangkan potensi masing-masing. Pihaknya siap membanatu dalam hal menyediakan materi seni tari apabila kampung-kampung menghendaki. (Cha)