KRjogja.com - SEMARANG – Sanggar Tari GREGET Semarang, Jumat (15/12/2023) mewisuda 10 siswa tari periode Juli-Desember 2023 di Gedung Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Semarang. Wisuda ini yang ke-62 dan dilakukan secara off line, setelah di masa Covid 19 dilakukan melalui jaringan online.
Dr Yoyok Bambang Priyambodo selaku pendiri dan pembina Sanggar Tari Greget Semarang mengungkapkan bahwa wisuda ini merupakan penanda bahwa siswa-siswinya telah merampungkan pendidikan dan pembelajaran tari di setiap jenjang.
“Pada kesempatan ini di kelompok atau jenjang anak terdapat 7 wisudawati, sedangkan di kelompok dewasa ada 3 wisudawati. Mereka telah berhasil menyelesaikan materi selama 8 semester dengan hasil yang baik dan mengikuti kegiatan apresiasi serta menyelesaikan tugas akhir,” ungkap Yoyok Bambang Priyambodo.
Baca Juga: Mahfud MD Bicara Panjang Lebar Dampak Buruk Money Politics
Para wisudawati Sanggar Tari GREGET Semarang untuk kelompok Anak dari usia 7 tahun hingga 16 tahun antara lain Arifa Cita Hardanti, Dwi Alya Nur Azizah, Gabriel Jessica Ariyanto, Lathifah Oktavia Az-Zahra, Mustika Sari Ayuning Bethari, Nabila Najwa Rafeyfa dan Yatsa Rizqi Khamilla. Sedang di kelompok dewasa usia 17 tahun ke atas Davina Darafrida, Deva Amelia Putri dan Fairuz Salma Nabila.
Melalui Surat Keputusan Nomor SA/G/24/XII/2023 tentang Wisuda Kelompok Anak dan Dewasa Periode Juli-Desember 2023 ditetapkan terpilih sebagai wisudawati terbaik Dwi Alya Nur Azizah.
Wisuda Ke-62 Sanggar Tari GREGET Semarang kali ini sangat meriah karena dihadiri hampir 300 murid tari, para orang tua dan keluarga. Sebelum prosesi wisuda mereka menyimak tarian yang dibawakan para wisudawati dan murid-murid sanggar.
Beberapa tarian yang ditampilkan antara lain Tari Nini Cumi dari kelompok Anak Pemula, Tari Haryo Udang kelompok Anak Putra, Tari Gunungan kelompok Anak D, Tari Nila Ayu kelompok Anak C, Tari Mina A kelompok Anak A, Tari Joko Pithing kelompok Anak B, Tari Mina B kelompok Anak A, Tari Retno Kerang kelompok Anak D, Tari Kartika Putri A kelompok Dewasa Pemula, Tari Rara Laksmi kelompok Anak Wisudawati, Tari Kartika Putri B kelompok Dewasa Wisudawati, Tari Tri Daya kelompok Dewasa Wisudawati, Tari Bagus Lembu kelompok Dewasa A, Tari Jaipong Keser Bojong kelompok Dewasa B dan Tari Gadang kelompok Dewasa C dan D.
Wisuda yang dikemas dalam GREGET Festival Tari ke-62 menurut Ketua Sanggar Tari GREGET Semarang, Sanggita Anjali S.Sn ini juga merupakan ajang aktualisasi dan refleksi tarian selama pembelajaran bagi siswa-siswi sanggar. “Festival yang kami gelar setahun dua kali ini menjadi ruang ekspresi dan apresiasi terhadap tarian yang mereka sajikan. Ini juga menjadi ruang ngangsu kaweruh dimana juga dihadiri para senior lulusan sanggar GREGET dari seluruh daerah,” ujar Sanggita Anjali.
Ditambahkan Yoyok Bambang Priyambodo selaku pendiri, bahwa kini sudah ada hampir 2.000 murid yang dilahirkan Sanggar Tari GREGET. Mereka ada yang menempuh pendidikan secara formal maupun non formal melalui pelatihan-pelatihan yang digelar di beberapa tempat.
“Mereka itu seperti benih yang tersebar dan bertumbuhan di mana-mana menghasilkan buah. Banyak mereka yang kemudian melatih dan mendirikan sanggar tari memiliki banyak murid. Kondisi ini lah yang kita ciptakan untuk mempertahankan eksistensi tari di tengah masyarakat,” ungkap Yoyok Bambang Priyambodo.
Baca Juga: Iwapi Bantul Gelar Potensi Wirausaha Inovatif
Maestro Tari Indonesia ini mengungkapkan betapa pentingnya upaya menjaga eksistensi tari melalui Gerakan pelestarian dengan memasukkan unsur-unsur inovasi dalam tarian yang kemudian disebut tarian tradisional modern. Yakni memadukan unsur gerak tradisional dengan muatan kekinian yang tak melenceng dari nilai-nilai filosofi kepada generasi milineal.
“Kita lihat dari GREGET Festival Tari ke-62 kali ini, bagaimana antusiasnya para murid bahkan orang tua yang pada akhirnya ikut menari dalam flashmob. Ini menjawab rasa skeptis masyarakat bahwa tari-tarian tradisional sudah tak ada lagi peminatnya. Maka GREGET sudah menjawab setiap saat dengan menunjukkan di setiap acara tari yang digelar selalu banyak yang hadir dan berminat untuk menari,” ungkapnya.