Cara Baru Ekspresikan Diri dengan Wastra

Photo Author
- Senin, 4 Maret 2024 | 09:30 WIB
 Peserta Super Women Camp menari bersama.(Foto: Effy Widjono Putro)
Peserta Super Women Camp menari bersama.(Foto: Effy Widjono Putro)


KRjogja.com - SLEMAN - Kain dengan berbagai corak, khususnya yang tradisi, bisa menjadi sarana mengekspresikan diri. Sebelumnya, kain atau wastra itu hanya digunakan pada saat-saat tertentu.

"Kalau dulu kain hanya untuk kondangan. Sekarang sebagai sarana mengekspresikan diri dengan berbagai 'style'," kata Dilla Auliya Dina, seorang wastrapreneur, saat mengisi 'workshop' pada ajang Super Women Camp di Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY), Depok, Sleman (3/3/2024).

Bersama Dilla tampil pula koreografer Mila Rosinta Totoatmodjo. Keduanya berkolaborasi menjadi pemateri untuk Art and Dance. Keduanya membahas tentang kain yang saat ini sudah banyak dikenakan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, Waspada Petir dan Gelombang Tinggi Laut

Mila, mengatakan, sudah waktunya wastra Indonesia lebih diperhatikan. Sudah banyak yang menggunakan kain sebagai keseharian disesuaikan dengan keperluan.

"Di India, orang sudah biasa menggunakan kain sari dalam kehidupan sehari-hari," kata Mila.

Saat memberikan 'workshop', kedua perempuan ini menularkan rasa cinta kebudayaan dengan cara baru. Mengenalkan cara-cara mengenakan kain seperti ikat mengikat, peniti, berkain untuk menari, hingga tentang ragam hias batik.

Pada bagian akhir dari 'workshop', peserta dikenalkan pula beberapa bentuk dasar dari tari klasik gaya Yogyakarta. Juga tiga bentuk pola lantai untuk kemudian menari bersama. Lebih 60 orang yang mengenakan kain atau wastra dengan berbagai kreasi pun mengakhiri kegiatan untuk memperingati International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional (8 Maret) yang berlangsung sejak sehari sebelumnya ini.

Baca Juga: Kalah dari Persebaya, PSS Dekati Poin Rawan Zona Merah

Kegiatan yang digelar komunitas Perempuan Punya Karya bekerja sama dengan Rise Foundation dan Women in Tourism didukung RAY. Yang ikut menari hanya sebagian saja, karena menurut Founder Perempuan Punya Karya Ewinda Sari, Women Camp diikuti 250 peserta, tak meleset dari target. (Ewp)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X