“Pameran ini adalah kegiatan pro-bono yang menampilkan karya-karya koleksi alumni FHUI, yang berbicara tentang nilai-nilai, pengalaman hidup, serta aspirasi para kolektornya,” ungkapnya.
“Bagi para kolektor, karya seni bukan sekadar kumpulan objek, objek-objek ini dimaknai sebagai upaya untuk menjaga memori dari pelupaan, mengekspresikan identitas, serta menyampaikan pandangan mereka terhadap dunia yang terus berubah,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu alumni FHUI yang juga wakil ketua MPR RI Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, S.H., M.H menyatakan dirinya memiliki koleksi yang merupakan berupa lukisan Bunga Sepatu yang merupakan peninggalam dari orang tua.
“Saya baru mengetahui bahwa lukisan itu memiliki nilai sejarah dan berumur setelah orang tuanya meninggal,” ungkapnya.
Lukisan dengan tema Bunga Sepatu itu dibuat oleh pelukis sekaligus menjadi Kurator Istana Dullah yang dibuat pada tahun 1919.
Baca Juga: Info BMKG DIY Tentang Prospek Cuaca 27, 28, 29 Oktober 2024
Edi mengaku menyukai seni, dan saat ini terus mengunpulkan karya seni lainnya. “Testimoni kecintaan terhadap seni. Seni bisa dipelajari dan ada dalam diri kita dan kita bisa mengembangkannya,” tandasnya.(Ati)