Sekolah Pemikiran Perempuan Gelar Festival Seni dan Pemikiran Feminis Etalase Pemikiran Perempuan 2025

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 11:30 WIB
Kegiatan pasar solidaritas Festival Seni dan Pemikiran Feminis Etalase Pemikiran Perempuan 2025.
Kegiatan pasar solidaritas Festival Seni dan Pemikiran Feminis Etalase Pemikiran Perempuan 2025.


KRjogja.com - SLEMAN - Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP) kembali menyelenggaraan Festival Seni dan Pemikiran Feminis Etalase Pemikiran Perempuan 2025. Festival tahunan ini diselenggarakan secara luring di Tempuran Space, Yogyakarta dan daring melalui kanal youtube pada 18 - 20 Juli 2025. Etalase 2025 membuka ruang hibrida untuk sirkulasi pemikiran puan Nusantara lintas generasi, budaya, disiplin, dan wilayah.

Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP), sebuah inisiatif independen yang bekerja lintas wilayah sejak 2017, menyelenggarakan Etalase 2025. SPP adalah kumpulan perempuan dari dalam dan luar Indonesia yang berupaya melakukan intervensi terhadap proses produksi pengetahuan yang kolonial, kapitalis, dan patriarkis.

Pengelola Sekolah Pemikiran Perempuan (SPP), Lisabona Rahma menuturkan, SPP menyelenggarakan Etalase 2025 sebagai bentuk intervensi krusial untuk memperkuat kehadiran pemikiran feminis di ruang publik yang masih patriarkis dan heteronormatif.

Baca Juga: Monumen Husein Sastranegara dan Ahli Teknik Pesawat Bakal Dibangun di Yogya

"Etalase Pemikiran Perempuan 2025 merupakan ruang publik inovatif untuk sirkulasi pemikiran perempuan Nusantara. Festival ini berupaya meretas dominasi pengetahuan yang terpusat dari segi geografis, gender, dan kelas, dengan menghadirkan beragam format kegiatan seperti diskusi panel, konser ceramah, panggung cerita, lokakarya, dan pasar solidaritas", tutur Lisabona Rahma, Jumat (18/7/2025).

Etalase kembali menampilkan format unik seperti "Manifesto" (ruang pernyataan bersama), "Riwayatmu, Puan" (panel presentasi riwayat hidup), "Rantau" (panel solidaritas transnasional), "Bongkar Kata" (ceramah ringkas), "Konser Ceramah" (paduan pertunjukan eksploratif dan ceramah), dan "Pengantar Tidur" (pembacaan karya sastra).

Baca Juga: Begini Kondisi SBY Terkini yang Tengah Jalani Perawatan di RSPAD

Lisabona Rahma mengatakan, kegiatan ini menegaskan peran perempuan kepulauan Indonesia sebagai subjek penting dalam penciptaan pengetahuan. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi perempuan untuk berbagi pengetahuan dengan bahasa yang jamak, termasuk melalui kata-kata, kecapan, gerak, warna, bentuk, dan suara. Festival ini mengusung prinsip lintas batas disiplin, keberpihakan pada kelompok terpinggirkan, dekolonisasi pengetahuan, fokus pada mendengarkan pemikiran dan pengalaman puan dengan beragam identitas, serta solidaritas feminisme transnasional.

"SPP juga memanfaatkan potensi teknologi komunikasi untuk memperluas jangkauan pengetahuan yang dihasilkan perempuan di kepulauan Indonesia. SPP mengajak Anda berpartisipasi dalam Etalase Pemikiran Perempuan 2025, guna bersama-sama merayakan dan memperkuat pemikiran feminis di ruang public," pungkasnya.(*-1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X