Krjogja.com - YOGYA - Wanita Penulis Sastra Jawa 'Melati Rinonce' meluncurkan kumpulan tembang macapat dan geguritan untuk anak-anak, pada pertemuan Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta (SSJY), di Balai Bahasa Yogyakarta, Sabtu (9/8) sore.
Peluncuran dimeriahkan dengan pentas tembang dan baca geguritan, serta diskusi buku 'Kumpulan Tembang lan Geguritan kanggo Bocah'.
Baca Juga: Dari Perunggu hingga Shaggydog, Cherrypop 2025 Day-1 Jadi Panggung Perayaan Musik Alternatif
Acara dibuka oleh Ketua SSJY Yohanes Adhi Satiyoko yang menyambut baik terbitnya sebuah buku. Sebab dalam buku ada ilmu, ada pendidikan. Menurutnya karya sastra sebaiknya bisa dinikmati siapa saja dan hendaknya karya sastra menjadi karya yang terus bergerak.
Menurut Koordinator Melati Rinonce tembang mecapat adalah warisan leluhur yang adiluhung. Sedang geguritan, meskipun lebih longgar, penulisannya tetap ada tantangannya karena diperuntukkan bagi anak-anak.
"Dalam buku itu ada 27 wanita yang menyumbangkan karyanya, mengajak anak-anak dan siapa saja yang punya perhatian untuk kembali menyintai bahasa dan budaya Jawa. Kalau bukan kita lalu siapa? Kalau tidak sekarang lalu kapan?" kata Sriyanti.
Pada kesempatan itu, Sriyanti dan beberapa penulis lainnya, menyanyikan atau nembang macapat karyanya yang ada di buku itu. Demikian pula penulis lainnya membacakan geguritannya yang ada di buku itu.
Sedang diskusi buku narasumbernya Dosen Sastra Jawa Dr Rahmat MA, Sriyanti S Sastroprayitno dan Hatiful Latifah generasi muda peraih penghargaan Apresiasi Prestasi Seni dan Budaya Anak DIY tahun 2025.
Sebagai moderator Sinar Indra Krisnawan. Hadir dalam acara itu selain beberapa penulisnya, juga warga SSJY dan generasi muda yang tertarik pada sastra Jawa. (War)