Daniel Oscar Baskoro, Ketua Kamipagama, mengatakan pameran ini mengajak publik melihat sisi lain data. “Data bukan sekadar angka. Di baliknya ada cerita kehidupan. Pameran ini membuka ruang literasi baru yang segar dan dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Gratis untuk Publik
Pameran Data Art: Indonesia, Life Behind Data terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Pengunjung bisa datang setiap hari pukul 12.00–20.00 WIB di Jogja Gallery.
Lebih dari sekadar pameran seni, acara ini menjadi momentum bagi lahirnya budaya baru: bagaimana sains, data, dan seni bisa berjalan beriringan untuk menjawab tantangan Indonesia.(*)