Panggung, Video, dan Buku, Kumcer 'Mesin Tik sing Ilang'

Photo Author
- Kamis, 4 September 2025 | 19:20 WIB
Warisman (Ist)
Warisman (Ist)

Krjogja.com - Bagaimana bisa terjadi, mesin tik yang dulu hilang dibawa pencuri, sekarang berada di rumah calon besan. Calon mertua anaknya. Kenapa bisa begitu, dan bagaimana melacaknya, tentu harus banyak pertimbangan.

Itu ada dalam buku kumpulan cerkak "Mesin Tik sing Ilang" tulisan Warisman, wartawan Kedaulatan Rakyat yang juga berkiprah dalam dunia sastra lebih dari 40 tahun. Warisman termasuk salah seorang yang kiprahnya dalam dunia sastra mendapat Apresiasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2025.

Baca Juga: Festival Lampion di Menara Teratai Purwokerto Ditunda, Peserta Luar Kota Geram

Dalam buku kumpulan cerkak tersebut ada 25 judul cerkak, semuanya pernah diterbitkan di media cetak, terutama rubrik Mekar Sari SKH Kedaulatan Rakyat. Beberapa di antaranya ada yang pernah dipanggungkan dan dibuat video.

Cerkak dengan judul "Getih kanggo Pak Darman" pernah dipanggungkan dramatic reading oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta, di Balai Bahasa Yogyakarta.

Kemudian cerkak dengan judul "Nalika Lintang Tumurun" pernah dipanggungkan dalam bentuk teater oleh guru dan tenaga kependidikan SMP Taman Dewasa Tamansiswa Kumendaman Yogyakarta.

Baca Juga: Pertemuan Pimpinan DPR, Puan: Sepakat Hentikan Tunjangan Perumahan

Pemanggungannya di Pendapa Agung Tamansiswa dan Balai Bahasa Yogyakarta. Sedang beberapa cerkak lainnya dibacakan sendiri oleh Warisman, kemudian videonya diunggah di kanal youtube.

Dalam antologi tersebut baru sebagian cerkak Warisman yang masuk. Cerkak dalam Kumcer "Mesin Tik sing Ilang" ada yang merupakan cerita kriminal, juga ada cerita tentang hantu tapi bukan dalam kemasan horor, dan cerita kehidupan yang harapannya bisa menjadi cermin pembacanya.

Warisman memang berharap selain sebagai hiburan, mudah-mudahan cerkaknya juga bisa menjadi tuntunan.

Buku kumcernya itu diterbitkan oleh Lingkarantarnusa seperti buku sebelumnya novel babad "Wiji saka Mataram" juga oleh penerbit yang sama. Baik "Wiji saka Mataram'" yang merupakan novel babad, maupun kumpulan cerkak "Mesin Tik sing Ilang" menarik perhatian mahasiswa untuk bahan skripsi. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X