“Kawasan Prambanan ini dulu merupakan pusat peradaban. Karena itu penting untuk terus kita hidupkan dan kenalkan kepada generasi muda,” tegas Dwi.
Candiloka 2025 bukan hanya perayaan seni, tapi juga ruang refleksi—tentang bagaimana manusia modern bisa hidup selaras dengan akar budayanya.
Di bawah sinar lampu yang menyoroti relief candi, musik, tarian, dan tawa berpadu menjadi simbol bahwa tradisi tidak sekadar untuk dikenang, melainkan untuk terus dikembangkan. (*)